Manajemen Potensi Blue Economy di Provinsi Sulsel Dukung Pembangunan Pertahanan Negara
Program Studi Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia mengadakan Kuliah Kerja Dalam Negeri
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Studi Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan (FMP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia mengadakan Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) hari ketiga secara online.
Tema KKDN Prodi Ekonomi Pertahanan Fakultas manajemen Pertahanan kali ini adalah “Manajemen Potensi Blue Economy di Provinsi Sulawesi Selatan dalam rangka Mendukung Pembangunan Pertahanan Negara”.
KKDN pada hari ketiga dilakukan sesuai dengan program studi masing-masing. Pada Program Studi Ekonomi Pertahanan mengundang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Narasumber Pertama yaitu, Dr Muhammad Ilyas ST M Sc IPU dengan materi “Pengelolaan Hasil Laut sebagai Pendapatan Blue Ekonomy dalam Rangka Pertahanan Negara”.
Dalam sambutannya, Kepala Program Studi Ekonomi Pertahanan, Kolonel Laut (E) Dr Ir Lukman Yudho Prakoso SIP MAP CIQaR M Tr Opsla IPU ASEAN Eng menyampaikan bahwa program KKDN mahasiswa Fakultas manajemen Pertahanan setiap tahun yang dilaksanakan dengan studi lapangan atau research study ke berbagai daerah/wilayah di dalam negeri.
Dengan sasaran kunjungan KKDN ke beberapa instansi dan masyarakat yang berkaitan dengan bidang manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi.
Dalam tiga tahun terakhir Fakultas manajemen Pertahanan melaksanakan program KKDN ke Provinsi Sulawesi Utara tahun 2020, Provinsi Kalimantan Barat tahun 2021, dan Provinsi Jawa Timur tahun 2022. Pada tahun 2023, FMP melaksanakan KKDN di Provinsi Sulawesi Selatan.
Sehubungan WHO yang belum mencabut status pandemi Covid-19, maka kegiatan KKDN dilaksanakan secara online (video conference).
Seperti diketahui, kegiatan KKDN merupakan bagian dari proses pembelajaran yang bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu diterima untuk melakukan penelitian di bidang manajemen pertahanan, ekonomi pertahanan dan ketahanan energi.
Pada hari ketiga sesi pertama KKDN pemberian materi dimoderatori oleh salah satu Dosen Program Studi Ekonomi Pertahanan Universitas Pertahanan Letkol Tek. Ir. Novky Asmoro, S.T., M. Si (Han)., IPU.
Pada sesi pemaparan materi Kepala Dinas Keautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Muhammad Ilyas, ST, M. Sc, IPU selaku pemateri menyampaikan beberapa hal penting mengenai “Pengelolaan Hasil Laut sebagai Pendapatan Blue Ekonomy dalam Rangka Pertahanan Negara” terkait dengan kebijakan strategis dan inovasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam mengelola hasil laut yang menjadi titik tumpu dari implementasi Blue Ekonomi.
Pada kesempatan KKDN kali ini, narasumber membahas tentang gambaran potensi kelautan Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki banyak sekali potensi kemaritiman yang dapat digunakan dalam peningkatan ekonomi lokal yaitu potensi perikanan tangkap, potensi perikanan budidaya, dan potensi pengelolaan pesisir.
Berdasarkan ketiga potensi tersebut, sektor Kelautan dan Perikanan memiliki kontribusi yang cukup besar terhdap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan.
Nilai PDRB Sub Sektor Perikanan sebesar 30,2 T dengan Laju Pertumbuhan PDRB Sub Sektor Perikanan Tahun 2018-2022 sebesar 7,4 persen. Sulawesi Selatan memilki potensi yang sangat besar dalam dunia ekspor kelautan salah satu komoditas yang menjadi unggulan adalah rumput laut yang mana nilai ekspor rumput laut ini memiliki kontribusi yang cukup tinggi dengan tujuan ekspor ke Jepang dan Tiongkok.
Pada paparannya Kepala Dinas Keautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Selatan telah berinovasi dalam pengembangan perikanan tangkap. Inovasi yang yang dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan ekonomi masyarakat lokal.