Muncul Diduga Aliran Sesat di Cisoka Tangerang, Pengikutnya Lakukan Ritual Pemujaan Kuburan Kosong
Viral video yang memperlihatkan diduga aliran sesat di Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Warga Tangerang, Banten, dihebohkan dengan munculnya aliran yang diduga sesat di Kecamatan Cisoka yang menyembah kuburan kosong.
Dikutip dari Tribunjakarta.com, kelompok itu menjalankan kegiatan mereka di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Mereka diketahui tergabung dalam sebuah sekte pimpinan Aliyudin atau Abah Ali.
Di kampung tersebut, warga yang diduga mengikuti aliran sesat melakukan kegiatan ritual memuja kuburan kosong yang dibangun di dalam rumah Abah Ali.
Sebelumnya, kegiatan ritual itu terekam dalam sebuah video yang tersebar dan viral di sosial media.
Dalam video berdurasi 10 detik, terlihat beberapa orang sedang duduk mengelilingi kuburan yang tersusun dari batu.
Baca juga: Pengakuan 2 Pengikut Aliran Sesat Hakikinya Hakiki yang Menyatakan Bertaubat di Makassar
Mereka juga terdengar melantunkan kata-kata yang diduga sebagai kalimat pemujaan.
Tanggapan Camat Cisoka
Camat Cisoka, Encep Sahayati, tak menampik soal dugaan aliran sesat yang ada di kawasannya.
Pasca-viral, Encep mengatakan pihaknya langsung mendatangi Abah Ali untuk meminta klarifikasi.
"Kami ketahui dari video yang beredar, di mana yang melakukan itu atas nama Abah Ali. Kita langsung lakukan klarifikasi," kata Encep, Rabu (15/2/2023), dikutip dari TribunTangerang.com.
Setelahnya, ujar Encep, pihaknya membongkar kuburan yang ada di rumah Abah Ali.
Pembongkaran makam tersebut bertujuan agar tidak meresahkan warga sekitar.
Baca juga: Pengakuan 2 Pengikut Aliran Sesat Hakikinya Hakiki yang Menyatakan Bertaubat di Makassar
Pembongkaran yang dilakukan pada Selasa (14/2/2023) lalu itu juga melibatkan Abah Ali.
Dari hasil pembongkaran, terungkap bahwa makam tersebut palsu dan kosong.
Hanya merupakan susunan batu biasa yang dibuat menyerupai makam.
"Makamnya kosong, dan saat ini yang bersangkutan dalam pengawasan baik Muspika dan MUI (Majelis Ulama Indonesia)," pungkas Encep.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjakarta.com/Ega Alfreda) (Tribuntangerang.com)