Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diancam Mau Dibunuh oleh Debt Collector, Dua Anak di Kramat Jati Mengalami Trauma

Tak hanya secara verbal, kedua bocah berinisial GAN (15) dan SSN (15) turut diancam menggunakan sebilah pisau oleh oknum debt collector.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Diancam Mau Dibunuh oleh Debt Collector, Dua Anak di Kramat Jati Mengalami Trauma
ist
Empat orang debt collector yang diamankan Tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur karena mengancam akan membunuh anak nasabah, Kramat Jati, Selasa (28/2/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gara-gara diancam oleh debt collector, dua orang anak di Kramat Jati, Jakarta Timur mengalami trauma.

Tak hanya secara verbal, kedua bocah berinisial GAN (15) dan SSN (15) turut diancam menggunakan sebilah pisau oleh oknum debt collector.

GAN diancam ditembak kepalanya, sementara SSN ditodong sebilah pisau lalu diancam dibunuh di rumah mereka sendiri kawasan Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur karena masalah utang ibu GAN.

Baca juga: Sempat Jadi Buronan, Bryan Debt Collector yang Bentak Polisi Diringkus di Cikupa Tangerang

Ayah GAN, KO (55) mengatakan putranya dan keponakan perempuannya SSN hingga kini trauma akibat ancaman pembunuhan dilakukan debt collector dari koperasi bank keliling tersebut.

"Trauma. Mereka sekarang kayak orang logak-logok (linglung), ketakutan. Dua anak ini enggak tahu apa-apa," kata KO di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/3/2023).

Trauma yang dialami anak dan keponakanya tersebut membuat KO sebenarnya berharap kedua debt collector yang sempat diamankan di Polsek Kramat Jati dapat diproses hukum.

Namun pertimbangan lamanya waktu untuk memberi keterangan dan tidak memahami prosedur pembuatan laporan kasus, dia mengurungkan niat untuk menempuh jalur hukum.

Berita Rekomendasi

Sebagai pekerja bangunan yang diupah per hari dia tidak memiliki banyak waktu, sehingga dengan berat hati tidak membuat laporan kasus ancaman pembunuhan dialami GAN dan SSN.

Baca juga: Tak Lagi Galak, Debt Collector yang Bentak Polisi Kaget dan Takut saat Ditangkap

"Pikiran saya kalau diproses bagus, biar renternir yang kurang ajar itu dikasih pelajaran. Tapi saya enggak bikin laporan karena ribet. Saya ini kan orang kerja lepas, menghabiskan waktu," ujar KO.

Setelah kasus ancaman pembunuhan dialami GAN dan SSN berakhir damai, KO hanya bisa berharap kedua pelaku jera sehingga tidak berbuat seenaknya ketika menagih utang.

Sementara masalah sisa utang sang istri yang angsurannya tersisa sekitar Rp500 ribu, KO memastikan akan membayar utang tersebut hingga lunas agar tidak kasus serupa.

"Punya utang kan wajib bayar, saya tanggung jawab bayar. Utang per minggunya angsuran Rp195 ribu, mereka datang menagih setiap hari Selasa. Tapi jangan libatkan anak," tutur KO.

Sebelumnya kasus ancaman pembunuhan bermula pada Selasa (21/2) pagi ketika dua debt collector bank keliling datang ke rumah korban untuk menagih cicilan utang sesuai tenggat waktu.

KO awalnya sempat bingung lantaran tidak mengetahui bahwa sang istri sudah berutang kepada bank keliling sebanyak Rp1,2 juta, dan kini cicilan angsurannya tersisa sekitar Rp 500 ribu.

"Per minggunya setiap hari Selasa itu bayar Rp 195 ribu. Saya bilang maaf dek, duit segitu saya enggak punya. Adanya Rp 100 ribu," kata KO di Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Debt Collector Pelaku Utama yang Bentak Polisi saat Tarik Kendaraan Selebgram Ditangkap di Sumut

Sempat terjadi negosiasi alot antara KO dan kedua debt collector karena jumlah uang yang diberikan tidak sesuai perjanjian, sementara istri KO saat je sedang di kampung halaman.

Setelah proses negosiasi dan KO menyatakan bahwa dia akan melunasi cicilan utang barulah kedua debt collector tersebut bersedia pergi tanpa melakukan kekerasan.

Namun pada sore hari yang sama ketika KO sedang bekerja sebagai kuli bangunan, kedua debt collector kembali datang menagih angsuran utang ke rumah seusai nominal perjanjian.

Kala itu di rumah hanya terdapat GAN dan SSN yang tidak mengetahui sama sekali masalah piutang, sehingga ketakutan menghadapi dua debt collector bank keliling tersebut.

"Jam 17.00 WIB datang ke sini. Saya pulang kerja anak saya cerita handphonenya diminta sama orang bank. Katanya kalau enggak dibayar mau ditembak kepala anak," ujar KO.

KO menuturkan saat mengancam akan menembak kepala GAN pelaku memang tidak membawa senjata api, namun ketakutan GAN membuat korban hanya bisa diam ketakutan.

Nasib serupa juga dialami SSN yang saat kejadian sedang mencuci piring di bagian dapur, dia mendapat ancaman dari seorang debt collector lain yang memaksa masuk rumah.

Pelaku yang mengira SSN menyembunyikan keberadaan ibu GAN mengambil sebilah pisau dari bagian dapur lalu menodongkannya ke arah SSN sembari melontarkan ancaman.

"Bilang lama-lama gue bunuh nih dek sambil megang pisau," tutur SSN yang saat kejadian gemetar ketakutan hingga mengompol karena tidak berdaya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dinacam Debt Collector Ditembak higga Ditusuk Pisau, 2 Anak di Kramat Jati Trauma Sampai Linglung

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas