Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Korban Kebakaran Depo Plumpang, Lansia Lari Selamatkan Diri hingga Perempuan Kehilangan Adik

Inilah kisah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang mengakibatkan 19 orang meninggal hingga Sabtu (5/3/2023) malam.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Cerita Korban Kebakaran Depo Plumpang, Lansia Lari Selamatkan Diri hingga Perempuan Kehilangan Adik
Kolase Tribunnews.com (Tribunnews.com-WartakotaLive.com)
Pasangan kakek-nenek korban selamat dari peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang pada Jumat (3/3/2023) malam. Dalam artikel mengulas tentang kisah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. 

Anak Selamatkan Ibunya jadi Korban

Kisah pilu lainnya juga dialami Marsiyan dalam peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Marsiyan (52) harus kehilangan putranya yang berusia 28 tahun.

Pasalnya, Fahrul Hidayatulah (28) menjadi korban tewas dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Ayah dari Fahrul, yakni Marsiyan, mengungkapkan anaknya menjadi korban setelah berupaya menyelamatkan ibunya saat Depo Pertamina meledak.

Marsiyan menceritakan, putra pertamanya itu dalam perjalanan pulang menuju rumahnya pada Jumat (3/3/2023) malam.

Setibanya di dekat rumah, ia kaget melihat ada kobaran api besar di arah rumahnya.

Berita Rekomendasi

Marsiyan menyebut, Fahrul kemungkinan panik, lalu langsung mendekati rumahnya yang berjarak 5 meter dari Depo Pertamina Plumpang.

Saat itu, Fahrul berupaya menyelamatkan ibunya yang berada di rumah seorang diri.

"Ini mamahnya di rumah sendirian. Yang lain masih pada kerja, kebetulan anak saya pertama pulang kerja. Mungkin melihat orang tua panik," kata Marsiyan saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Sabtu (4/3/2023) malam.

Singkat cerita, Fahrul berhasil menjangkau rumahnya dan bertemu ibunya di dalam rumah.

Namun, bau menyengat gas membuat ibunya lemas dan kesulitan untuk berjalan meninggalkan rumahnya.

Saat itu, Marsiyan mengatakan, anaknya juga sudah kehabisan nafas hingga akhirnya terjatuh dan tewas di sekitar rumahnya.

"Jadi anak saya ini membela orang tua. Padahal kan dia bocoran gas kan itu engap dipaksa jadi ditinggal orang tua kasian. Akhirnya sama-sama gak kuat napas sesak dan rubuh. Berhubung ketemu petugas mungkin ditolong oleh petugas," ungkap Marsiyan.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas