Kebakaran Depo Plumpang: 12 Jenazah Teridentifikasi, 32 Korban Masih Dirawat, 218 Jiwa Mengungsi
Update kebakaran depo Pertamina Plumpang, hingga kini belum ada tersangka, 24 saksi diperiksa, 32 korban masih dirawat dan 12 jenazah teridentifikasi.
Penulis: Theresia Felisiani
11. Jenazah atas nama Suheri, laki-laki berusia 32 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan catatan medis.
12. Jenazah atas nama Hadi, laki-laki berusia 32 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan catatan medis.
24 Orang Diperiksa, Belum Ada Penetapan Tersangka
Pihak kepolisan kini telah memeriksa 24 orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi mengenai kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Rabu (8/3/2023).
24 orang yang diperiksa yakni operator, supervisor, dan security.
"Operator dan supervisor sebanyak 8 orang, dan security 2 orang."
"Artinya dari pihak pertamina 10 orang, kemudian 14 orangnya adalah saksi-saksi dari masyarakat," ungkap Brigjen Pol Ahmad Ramadhan pada tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Namun sampai saat ini pihak kepolisian belum menjelaskan mengenai hasil dari pemeriksaan tersebut.
Pun hingga saat itu polisi belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus kebakaran maut Depo Pertamina Plumpang.
Seperti diketahui kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) lalu, menyebabkan permukiman warga di sekitar lokasi terkena imbasnya.
Adanya hal tersebut Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut warga sekitar Depo Pertamina Plumpang harus dipindahkan.
Hal itu dilakukan karena daerah Depo Pertamina Plumpang akan digunakan sebagai daerah penyangga atau buffer zone dan bukan diperuntukan sebagai permukiman warga.
"Plumpang itu udah dibuat di sana ada daerah kosong untuk buffer zone agar tidak ada kejadian."
"Jangan ini yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus disuruh pindah," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Akibat terjadinya kebakaran tersebut, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada warga yang menjadi dampak terjadinya kebakaran.
"Orang-orang yang terkena dampak nanti pemerintah mungkin akan dikaji, memberikan kompensasi atau dibangunkan sesuatu,"terang Luhut.
Sementara, Erick Thohir selaku Menteri BUMN mengatakan bahwa pemerintah dan PT Pertamina akan memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke tanah Pelindo.
"Bahwa kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo," ungkap Erick Thohir pada tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Pemindahan tersebut telah disepakati antara pemerintah bersama PT Pertamina dan lahan itu akan siap dibangun pada akhir tahun 2024.
Pembangunan tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun.
Polri Masih Dalami Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Polri hingga kini masih belum dapat memastikan dan mengungkap penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan sedikitnya 19 orang pada Jumat (3/3/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, hingga hari ini, Rabu (8/3/2023) penyidik masih terus melakukan pendalaman atas insiden tersebut.
"Kami sudah tanyakan masih terus di dalami jadi proses penyelidikan terkait kasus kebakaran masih terus di dalami," kata Ramadhan saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Adapun pendalaman yang dilakukan oleh tim penyidik kata dia, dengan meminta keterangan sejumlah saksi termasuk dari PT Pertamina.
Terhitung sudah lima hari pasca si jago merah melalap Depo Pertamina Plumpang dan kediaman warga di sekitarnya itu, ada sekitar 24 saksi yang dimintai keterangan.
"Terhadap pemeriksaan atau saksi-saksi yang dimintai keterangan masih sama seperti kemarin," ucap Ramadhan.
Ramadhan menyebut, 24 saksi tersebut merupakan penambahan 10 saksi dari jumlah yang diperiksa belakangan ini.
"Sampai saat ini telah dimintai keterangan sebanyak 24 orang ya," kata Ramadhan saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2022).
Adapun keseluruhan saksi yang telah dimintai keterangannya tersebut, di antaranya termasuk pihak dari Pertamina.
Mereka yang dimintai keterangan yakni operator supervisor dan security Depo Pertamina Plumpang serta masyarakat.
"Yang telah dimintai keterangan tersebut terdiri dari operator supervisor sebanyak 8 orang, kemudian security sebanyak 2 orang dan dari saksi masyarakat sebanyak 14 oranng sehingga jumlahnya ada 24 orang yang telah dimintai keterangan," tutur Ramadhan. (tribun network/thf/Tribunnews.com)