Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelajar SMA di Bogor Babak Belur hingga Hidungnya Patah Dikeroyok 8 Seniornya di Gudang Asrama

Aksi kekerasan di kalangan pelajar kembali terjadi di Bogor, siswa kelas 1 SMA bonyok hingga hidungnya patah usai dikeroyok 8 seniornya di gudang.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pelajar SMA di Bogor Babak Belur hingga Hidungnya Patah Dikeroyok 8 Seniornya di Gudang Asrama
ISTIMEWA
Ilustrasi. Aksi kekerasan di kalangan pelajar kembali terjadi di Bogor, siswa kelas 1 SMA bonyok hingga hidungnya patah usai dikeroyok 8 seniornya digudang. 

"Kondisi terakhir korban ditemukan bagian tulang hidung patah pada saat dilakukan rontgen," kata Rachmad.

Baca juga: Pelajar SMK Disabet Pedang di Bogor, Meninggal di Tempat hingga Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Atas kejadian ini, orang tua korban melaporkannya ke Polsek Babakan Madang.

Mediasi telah dilakukan beberapa kali antara orang tua dan pihak sekolah di KPAD Kabupaten Bogor.

Namun sampai mediasi tanggal 23 Maret 2023, belum juga mencapai kesepakatan serta masih akan dilakukan mediasi selanjutnya.

"Semoga ada keadilan buat anak saya," ungkap Rachmad.

Terpisah, Kasi Humas Polres Bogor Iptu Desi Triana membenarkan laporan kasus pengeroyokan pelajar tersebut.

"Baru buat LP dan proses penyelidikan pastinya sedang berjalan," singkat Iptu Desi Triana saat dikonfirmasi.

Berita Rekomendasi

Kekerasan di dunia pendidikan disorot

Sebelumnya, kekerasan di dunia pendidikan membuat geram banyak pihak, tak terkecuali Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto.

Rudy Susmanto merasa sangat prihatin dengan insiden tindak kekerasan di dunia pendidikan.

Rudy Susmanto meminta pihak penyelenggara dunia pendidikan melakukan evaluasi secara sungguh-sungguh agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi.

“Anak-anak ini punya masa depan, maka kita harus memastikan pendidikan, keamanan dan keselamatannya berjalan dengan baik. Jangan ada dendam, dan jangan sampai ada lagi korban,” katanya.

Lebih lanjut, Rudy sangat berharap perilaku kekerasan yang kerap terjadi di kalangan siswa dan dunia pendidikan tidak lagi terulang.

“Kekerasan, tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah. Anak-anak ini punya masa depan, dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik,” tegasnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas