Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapat Kabar Duka Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal, Tetangga Mengaku Tak Bisa Tidur 

Tetangga Fajri, Suherman (58) terkejut dan tidak bisa tidur usai mendengar pria obesitas 300 Kilogram itu meninggal di RSCM.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Dapat Kabar Duka Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal, Tetangga Mengaku Tak Bisa Tidur 
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Proses pemakaman Muhammad Fajri (26), dengan bantuan Tim Basarnas dan Damkar di TPU Menteng Pulo, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (22/6/2023). Pasien obesitas asal Tangerang yang berbobot 300 kilogram itu menggunakan forklit serta menurunkan jenasah dengan tali dan katrol yang melibatkan puluhan petugas gabungan. Tetangga Fajri, Suherman (58) terkejut dan tidak bisa tidur usai mendengar pria obesitas 300 Kilogram itu meninggal di RSCM. Warta Kota/Henry Lopulalan 

Namun, ia dan ibunya pindah ke Kota Tangerang dan lebih dulu menempati rumah di kawasan Larangan, sebelum akhirnya tinggal di Kampung Pedurenan.

Awal mula tinggal sebagai warga baru di Kampung Pedurenan, Fajri dikenal sebagai sosok yang baik dan mudah untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, serta pekerja keras.

"Ibunya Fajri itu istri ke dua dan anaknya hanya Fajri seorang, mungkin karena tidak mau merepotkan keluarga makanya mereka pindah dari Manggarai ke Tangerang," tuturnya.

"Fajri itu sosok yang baik, gampang bergaul atau sosialisasi dengan warga sekitar dan pekerja keras, karena dia bekerja di biro jasa," sambungnya.

Namun demikian, hal tersebut mulai berubah saat Fajri mengalami putus cinta dan musibah kecelakaan yang menimpanya.

Pasca kecelakaan, Fajri mengalami luka yang cukup serius di bagian kaki.

Akan tetapi, ia enggan untuk mengambil tindakan penyembuhan lewat penanganan medis rumah sakit ataupun klinik.

Fajri saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke RSCM Jakarta.
Fajri saat dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang ke RSCM Jakarta. (Tim Damkar Kota Tangerang, Warta Kota/Gilbert Sam Sandro)
Berita Rekomendasi

Berjalannya waktu, kondisi luka kaki yang dialami Fajri pun semakin parah yang membuatnya susah untuk beraktivitas.

Suherman menyebut, momen itu yang membuat berat badan Fajri meningkat drastis.

Sebab, Fajri menjalani aktivitas sehari-hari hanya berbaring di sebuah kursi yang berada di rumahnya.

"Mulai dari kecelakaan itu Fajri terus berdiam diri di kursi, jadi makan, minum, semua aktivitas dilakukan sambil tiduran dengan dilayani ibunya," ungkapnya.

Menurutnya, porsi makan yang dimiliki Fajri sama seperti manusia pada umumnya.

Hanya saja, Fajri sangat senang mengemil dan memiliki beberapa makanan favorit yang terus menerus dikonsumsi.

"Sebenarnya Fajri kalau makan nasi itu porsinya biasa aja, cuma dia sering ngemil, seperti telur, kerupuk, sampai mie instan sampai tiga bungkus sekali makan," paparnya.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas