Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak SMP di Pamulang Trauma Usai 30 Jam Diculik Oknum Guru, Orangtua Minta Kasus Diusut Tuntas

Trauma dirasakan NA (15), siswa berkebutuhan khusus di Pondok Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) usai jadi korban penculikan.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Anak SMP di Pamulang Trauma Usai 30 Jam Diculik Oknum Guru, Orangtua Minta Kasus Diusut Tuntas
istimewa.kolase TV One
Rekaman CCTV detik-detik penculikan anak berkebutuhan khusus di Pamulang Tangsel. NA (15) ini diculik oleh pelaku yang salah satunya oknum guru wali kelasnya. Trauma dirasakan jadi korban penculikan. (istimewa) 

"Pas dapat pelat nomor, saya langsung laporan ke polisi dan polisi langsung mulai bergerak," kata WS.

Polisi akhirnya menangkap pelaku GF dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.

"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ucap WS.

Minta Kasus Penculikan oleh Oknum Guru Diusut Tuntas
Wiwin meminta kasus ini diusut tuntas, Karena bukan dirinya secara pribadis aja yang resah, ia yakin kegelisahan juga dirasakan seluruh orangtua di seluruh Indonesia.

Apalagi, saat bertemu oknum guru anaknya ini menurut Wiwin GF mengatakan jika ia hanya disuruh.

"Ini yang saya minta, kasus ini segera diusut tuntas, otaknya, jaringan atau komplotan kah. ini saya rasa permintaan seluruh orangtua di Indonesia," pinta Wiwin

Oknum Gurunya Menyebut Bukan Pelaku Utama
Polisi menyebutkan, seorang guru berinisial GF bukan pelaku utama dalam kasus penculikan

Berita Rekomendasi

Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel Iptu Siswanto mengatakan hal itu berdasarkan pengakuan GF.

"Kami sudah amankan untuk pelaku, tapi dia (GF) bilang bukan pelaku utama," kata Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).

Kepada polisi, GF mengaku bahwa dirinya disuruh oleh seseorang untuk mempermudah penculikan NA.

GF mengaku hanya berperan membisiki NA bahwa ada seseorang di mobil Xenia berwarna putih yang menunggunya di luar sekolah.

"Jadi, pelaku yang guru itu bukan pelaku utama, dia hanya sebatas mempermudah ketika anak itu dibawa oleh pelaku (utama)," kata Siswanto.

"Perbuatannya (GF) hanya membantu bawa korban dari dalam area sekolah ke luar area sekolah, di mana pelaku sudah menunggu," imbuh dia.

Berdasarkan pengakuan GF, setidaknya ada tiga pelaku utama yang menyuruhnya. Ketiga pelaku utama itu masih diburu polisi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas