Penculikan Siswa SMP di Tangsel Dilakukan Komplotan? Oknum Guru yang Terlibat Didekati 3 Bulan
Wiwin, ayah dari NA (15) korban penculikan ungkap hal menarik saat bertemu oknum guru yang menculik anaknya. Ia mengaku disuruh, benarkah komplotan?
Penulis: Anita K Wardhani
Pengakuan serupa juga diungkapkan GF pada orangtua siswanya NF.
Wiwin dalam wawancaranya dengan salah satu televisi swasta mengatakan, jika si pelaku mengungkapkan hanya disuruh oleh orang.
Baca juga: Aksi Percobaan Penculikan Terekam Video CCTV, Terduga Pelaku Terancam Belasan Tahun Penjara
Menariknya, GF mengatakan ia sudah didekati oleh 3 pelaku penculikan lain selama 3 bulan terakhir.
"Ketika bertemu dengan saya di kantor polisi Galang ini mengaku hanya orang suruhan, dan sudah didekati oleh orang ini secara sistematis 3 bulan lalu," kata Wiwin.
Masih dalam pengakuannya di depan Wiwin, GF mengatakan ada faktor ekonomi yang membuatnya mau melakukan hal untuk mempermulus penculikan.
"Kemungkinan faktor ekonomi, karena bapaknya sakit. Bisa jadi ini benar, bisa jadi memang dia termasuk bagian komplotan, sosial enginering kelompok," duga Wiwin.
Faktor ekonomi ini juga diungkap GF saat diinterogasi polisi.
Ia mengaku berani melakukan perbuatannya karena dijanjikan sejumlah uang oleh seseorang.
Hal itu diungkapkan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Tangsel, Iptu Siswanto berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap GF.
"Awalnya memang dia (GF) tergiur oleh iming-iming pelaku karena mau dikasih duit, tapi memang belum dikasih," ucap Siswanto saat dihubungi, Senin (26/6/2023).
Kendati demikian, Siswanto belum dapat mengungkapkan nominal uang yang akan diterima oleh GF dari seseorang tersebut.
"Belum tahu (besaran uangnya) dia (GF) enggak janjikan angka, enggak disebutin nominal. Tapi, yang jelas bilangnya saya mau dikasih duit, hanya sebatas itu," ucap dia.
Selain itu, Siswanti mengatakan GF juga merasa terancam apabila tak menjalani perintah pelaku utama.
Sebab, seseorang yang menyuruhnya mengancam akan mencelakakan keluarga GF.