Penculikan Siswa SMP di Tangsel Dilakukan Komplotan? Oknum Guru yang Terlibat Didekati 3 Bulan
Wiwin, ayah dari NA (15) korban penculikan ungkap hal menarik saat bertemu oknum guru yang menculik anaknya. Ia mengaku disuruh, benarkah komplotan?
Penulis: Anita K Wardhani
"Selain itu juga dia (GF) merasa terancam, kalau enggak mau bantu dia (pelaku) mengancam 'jangan salahkan saya bila terjadi sesuatu sama keluarganya'," kaya Siswanto.
Tiga Pelaku Lain Dikejar
Berdasarkan pengakuan GF, setidaknya ada tiga pelaku utama yang menyuruhnya. Ketiga pelaku utama itu masih diburu polisi.
"Ada tiga pelaku yang masih kami kejar. Ketiga pelaku itu informasi dari GF," ucap Siswanto.
Saat ini, GF telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penculikan siswa berkebutuhan khusus itu.
Kasus ini terungkap setelah polisi mendeteksi pergerakan korban saat itu terekam kamera pengawas atau CCTV yang terpasang di petshop sekitar sekolah. Sejak saat itulah korban pun dinyatakan hilang dan tanpa ada kabar selama 30 jam.
WS beserta keluarganya pun membuat laporan ke Polsek Pamulang sambil menyertakan bukti rekaman CCTV beserta nomor kendaraan mobil tersebut.
"Pas dapat pelat nomor, saya langsung laporan ke polisi dan polisi langsung mulai bergerak," kata WS.
Dalam pengejarannya, polisi akhirnya dapat menangkap pelaku dan menemukan korban di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor.
"Pelaku sudah ditangkap duluan, baru anak saya ditemukan, tapi lokasinya enggak terlalu berjauhan," ucap Wiwin
Anak Korban Penculikan Trauma
Trauma dirasakan NA (15), usai jadi korban penculikan.
NA disebut mengalami trauma setelah 30 jam tak pulang ke rumahnya karena diculik yang salah satu pelakunya oknum guru wali kelasnya di SMP At Taqwa Pamulang.
Saat menculik, guru berinisial GF melakukan aksinya dengan mengatakan pada NA muridnya harus segera keluar dari sekolah kalau orangtuanya sedang berada di Bandung,
Wiwin ayah korban penculikan mengatakan kondisi anaknya masih pemulihan usai trauma setelah diculik oknum gurunya.