Waspada Begal, Wilayah di Bekasi Ini Dikenal Rawan, Kades Sampai Bikin Sayembara
Polsek Bantar Gebang, Kota Bekasi masih memburu pelaku begal beraksi di Jalan Persawahan, Sumur Batu, Bantar Gebang Kota Bekasi, hari Minggu lalu.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Sejumlah wilayah di Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, kini rawan begal. Polsek Bantar Gebang, Kota Bekasi masih memburu pelaku begal beraksi di Jalan Persawahan RT 04/09 Kelurahan Sumur Batu, Bantar Gebang Kota Bekasi pada Minggu (25/6/2023).
Namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda pelaku bakal ditangkap. Aksi pembegalan itu dialami oleh M Yusuf Mustikajaya, Kota Bekasi.
Selain mengalami luka akibat sabetan senjata tajam yang dibawa pelaku, sepeda motor Nmax miliknya juga dibawa kabur penjahat.
Kapolsek Bantar Gebang, Kota Bekasi, AKP Ririn mengatakan pihaknya sudah mendapatkan laporan terkait peristiwa pembegalan yang terjadi di wilayahnya itu.
"Kita sudah datangi TKP, minta keterangan saksi, dan kami minta doanya rekan rekan semua semoga kasus ini bisa terang sehingga kami bisa mengungkap," kata AKP Ririn, Selasa (27/6/2023).
Diungkapkan oleh Ririn, hasil olah TKP menunjukkan tidak ditemukan adanya CCTV di sekitar lokasi. Hal itu menyulitkan petugas kepolisian untuk dapat menganalisa wajah pelaku. Apalagi jalan disekitar lokasi cukup sepi ketika malam hari.
"Memang di sana, tidak ada CCTV, itu yang mempersulit kita, kalo ada CCTV mungkin kita bisa langsung menganalisa, karena disitu Jalan terpencil dan sepi," katanya.
"Kalau modus baru bukan, karena mereka caranya rata rata seperti itu. Baik menghadang langsung, dari samping atau darimana saja memang itu modus dia," ujarnya.
Hingga saat ini Polsek Bantar Gebang masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut, serta mencari bukti-bukti yang merujuk ke arah pelaku. Sehingga pelaku dapat segera ditangkap.
Baca juga: Begal Kena Batunya Saat Beraksi di Tambun Bekasi, Jadi Bulan-bulanan Massa Sampai Tewas
Secara terpisah Yusuf mengaku tidak menduga akan menjadi korban begal. Saat tiba di lokasi kejadian, dirinya langsung dihadang oleh dua pria berboncengan dengan sepeda motor.
Akibatnya motornya oleng dan terjatuh. Saat jatuh itulah Yusuf langsung diserang dengan pelaku mengayunkan sebilah golok hingga mengenai tangan dan kepala korban. Korban pun lalu berusaha menghindari.
"Nah tiba-tiba langsung ngebacok tuh saya langsung reflek tuh nahan. Pas lagi nangkis saya ngebuang motor dan langsung lari. Motor saya tinggalin. Mereka langsung bawa motor saya," kata Yusuf, Selasa (27/6/2023).
Baca juga: Parah, Transaksi Jual-Beli Motor Bekas Gagal Deal, Penjual Diteraki Begal oleh 2 Calon Pembelinya
Akibat kejadian itu, disampaikan oleh Yusuf dirinya menderita beberapa luka sayatan dari senjata tajam. Beruntungnya, Usai pelaku membawa kabur milik korban, ada pengendara yang melintas sehingga ia sempat ditolong untuk dibawa ke klinik.
"Untungnya ada orang lewat dari regensi tuh. Terus saya ditolong ke klinik," katanya.
Akibatnya dia harus menerima 10 jahitan di bagian kepala dan tangan.
Dia mengaku bersyukur karena nyawanya masih selamat meskipun memang sepeda motor miliknya Yamaha NMAX berhasil dibawa kabur oleh pelaku.
"Untuk tidak sampai dirawat. Karena beberapa jam kemudian langsung balik. Pokoknya selesai di jahit langsung balik ke rumah," ujarnya.
Begal Dihabisi Massa
Di Kampung Kedaung Kramat Mundu, Desa Mangunjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Minggu (18/6/2023) malam, seorang terduga begal tewas dihajar massa setelah diduga hendak membegal seorang pengendara ojek online (ojol) dengan cara berpura-pura menjadi penumpang.
Pengemudi ojol, Indra menjelaskan saat itu ia tengah mangkal mencari penumpang. Kemudian datang seorang laki-laki yang memintanya untuk diantarkan ke kampung Kedaung Kramat Mundu.
"Dia ini mengaku tinggal di Jakarta. Lalu pas saya bawa dia sampai Kedaung. Kemudian melintasi TPU Mangun Jaya, sampai situ keadaan lagi sepi," ungkap Indra, Rabu (21/6/2023).
Di tengah perjalanan, pelaku rupanya menjatuhkan sendal sehingga membuat Indra terpaksa berhenti dan mengambil sendalnya.
Setelah mengambil sendal, mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba pelaku mengeluarkan gunting dan mengancam korban agar menyerahkan sepeda motornya.
"Pas dia udah ngambil sendalnya, dia naik ke motor saya, dia todong ke pinggang pake senjatanya, kata dia 'lepasin motornya enggak!', saya pun turun," ucapnya.
Tak ingin kehilangan motor, korban berusaha melawan dengan cara menghadang pelaku.
Kemudian Indra kemudian berteriak sekencang-kencangnya untuk mencari pertolongan. "Saya lari aja ke tengah ke jalan raya itu, buat minta tolong sama masyarakat sini," ungkapnya.
Panik saat warga datang setelah terdengar suara minta tolong, pelaku kemudian menceburkan diri ke kali dan bersembunyi di semak-semak.
Rupanya upaya pelaku sia-sia, ia tertangkap warga. Setelah itu, ia langsung dikeroyok massa hingga babak belur di sekujur tubuhnya. Kondisi itu menyebabkannya lemas hingga tewas.
"Massa langsung mengepung, itu begal yang sendiri enggak bisa lari dan tertangkap dihakimi massa," ucap Indra.
Sayembara Berhadiah Rp 10 Juta
Sebelumnya aksi begal terjadi di Desa Burangkeng Kecamatan Setu Bekasi. Bahkan hingga Juni ini terjadi enam kasus pembegalan dan belum ada pelaku yang ditangkap.
Hal itu membuat Kepada Desa Burangkeng Nemin jengkel.
Kades kemudian membuat sayembara akan memberi hadiah sebesar Rp 10 juta kepada siapapun yang bisa menangkap pelaku begal di wilayahnya.
Menurutnya warga begitu marah lantaran dibuat malu akibat ulah pelaku pembegalan yang menyebabkan Desa Burangkeng dikenal sebagai wilayah rawan.
Alhasil, para warga kini mula bergerak untuk bersama-sama melakukan pengamanan dengan cara membentuk tim siskamling.
"Masyarakat sekarang sudah mulai bergerak tanpa ada perintah. Setiap pos-pos ujung penjuru desa ini sudah bikin keamanan-kemananan.
Karena mungkin dia merasa malu, merasa prihatin, bahwa desa yang dia tinggali ini sudah begitu rawannya," ungkap Nemin saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023).
Nemin menjelaskan pembentukan tim akan dibantu oleh pemerintah desa dan instansi lainnya. Setiap wilayah akan dijaga ketat agar kejadian pembegalan tak terulang kembali.
"Besok akan membentuk satgas penanganan keamanan di Desa Burangkeng yang melibatkan Binmaspol dan Babinsa, kita melibatkan karang taruna, pokdar, RT/RW semua elemen masyarakat kita libatkan untuk titik kerawanan," ucapnya.
Untuk memotivasi warganya, Nemin akan memberikan hadiah Rp10 juta bagi siapa pun yang berhasil menangkap pelaku pembegalan.
"Ada dana dari operasional kepala desa itu yang kita gunakan, anggaran itu membuat rasa aman dan nyaman warga, jadi anggaran itu tidak saya gunakan operasional saya.
Tetapi untuk operasional satgas, untuk melindungi Desa Burangkeng rasa aman dan nyaman.
Mau pulang kerja malam hari diperjalanan masuk wilayah burangkeng harus memiliki rasa aman," kata Nemin.
Sebelumnya, Pemdes Burangkeng menggelar sayembara berhadiah Rp10 juta bagi siapa saja yabg berhasil menangkap pelaku pembegalan.
Sayembara dibuat untuk merespons keresahan warga pasca kejadian pembegalan yang menimpa seorang pengendara motor di Jalan MT Haryono, Desa Burangkeng, pada Jumat (23/6/2023) lalu.
Laporan reporter Joko Supriyanto | Sumber: Warta Kota
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.