Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motif 8 Napi Keroyok Seorang Tahanan di Sel hingga Tewas, Kesal karena Korban Cabuli Anak Kandung

Motif 8 napi melakukan pengeroyokan terhadap seorang tahanan di dalam sel hingga meninggal dunia, kesal karena korban mencabuli anak kandung.

Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Motif 8 Napi Keroyok Seorang Tahanan di Sel hingga Tewas, Kesal karena Korban Cabuli Anak Kandung
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Konferensi pers terkait kasus pengeroyokan terhadap tersangka kasus pencabulan anak, AR (51) yang dilakukan sesama tahanan di Polres Metro Depok, Senin (10/7/2023).- Motif 8 napi melakukan pengeroyokan terhadap seorang tahanan di dalam sel hingga meninggal dunia, kesal karena korban mencabuli anak kandung. 

Luka fatal AR, dikatakan AKP Nirwa berada di bagian bokong dan dada. Tetapi, penyebab kematiannya belum diketahui karena masih menunggu hasil autopsi.

"Yang fatal di pantat, dada. Kalau menyebabkan kematian masih nunggu hasil autopsi," bebernya.

Kronologi kejadian

pelaku pengeroyokan tahanan di sel hingga meninggal
Motif 8 napi melakukan pengeroyokan terhadap seorang tahanan di dalam sel hingga meninggal dunia karena kesal dengan kasus pencabulan korban.

AKP Nirwan mengungkapkan, kejadian bermula saat pelaku merasa kesal karena kasus AR yang mencabuli anak kandungnya sendiri.

"Berawal karena korban ini kasusnya adalah cabul terhadap anak kandung, mungkin para si pelaku ini kesal karena dilakukan terhadap anak kandung sendiri," ungkap Nirman.

Saat itu, AR diketahui sempat pingsan seteleh dikeroyok, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kelapa Dua, Kota Depok.

Kemudian, ketika dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, AR dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: Detik-detik Oknum Polres Tulungagung Digerebek saat Selingkuh, Video Asusila Menjadi Barang Bukti

Berita Rekomendasi

"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter dinyatakan korban meninggal dunia," ungkap Nirman.

"Hasil visum resmi belum ditemukan, namun luka-luka luar yang terlihat ada luka lebam di pantat, dada dan punggung," imbuhnya.

Pihak kepolisian juga menyita barang bukti berupa potongan pipa yang digunakan untuk menganiaya korban.

"Alat yang digunakan tangan kosong, namun yang dipukul ke pantat itu pakai pipa. Potongan pipa itu mungkin dipatahin sama mereka, pipa air," ungkap Nirman.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Cahya Nugraha) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas