Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejang-kejang, 21 Kucing Peliharaan di Sunter Agung Mati Mendadak

Kucing-kucing peliharaan warga mati mendadak dengan gejala seperti lemas dan kejang-kejang, dalam dua minggu ada 21 kucing yang mati.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kejang-kejang, 21 Kucing Peliharaan di Sunter Agung Mati Mendadak
Pexels/Buenosia Carol
Ilustrasi kucing. Kucing-kucing peliharaan warga mati mendadak dengan gejala seperti lemas dan kejang-kejang, dalam dua minggu ada 21 kucing yang mati. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena aneh terjadi di Sunter Agung, Jakarta Utara.

Puluhan kucing tiba-tiba mati mendadak.

Gejalanya kucing-kucing itu lemas, kejang-kejang lalu meregang nyawa.

Hingga kini belum diketahui penyebab mengapa puluhan kucing tersebut tiba-tiba mati

                                                

21 Kucing di Sunter Agung Mati Mendadak

Puluhan ekor kucing peliharaan mati mendadak.

Berita Rekomendasi

Peristiwa ini terjadi di wilayah RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kucing-kucing peliharaan ini mati mendadak dengan gejala seperti lemas dan kejang-kejang.

Ketua RW 05 Sunter Agung, Nurus Shobah, mengatakan, fenomena ini sudah terjadi setidaknya 10 hari belakangan.

"Iya, kucing mati mendadak per hari ini sudah ada 21 ekor yang mati," kata Nurus saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Selasa (11/7/2023).

"Ini kucing-kucing memang ada yang pelihara walaupun kadang-kadang ke luar rumah. Ada kurang lebih mati mendadak secara berkala 10 harian," sambungnya.

Ilustrasi kucing
Ilustrasi kucing (fre)

          

Fenomena Kucing Mati Mendadak Terjadi di Lima RT          

Nurus mengatakan, kematian mendadak kucing-kucing peliharaan warga terjadi di lima RT di wilayah RW 05 Sunter Agung.

Lima RT yang dimaksud yakni RT 01 RT 06 RT 11 RT 12, dan RT 15.

Kucing Tiba-Tiba Lemas, Kejang Lalu Mati

Seluruh kucing itu mati mendadak dengan gejala lemas sampai akhirnya kejang-kejang dan meregang nyawa.

"Kalo ngelihat videonya tiba-tiba kayak lemas terus malas gerak sampai kayak kejang-kejang menahan sakit," ucap Nurus.

Sampel Bangkai Kucing Dibawa ke Laboratorium

Nurus menambahkan, pada hari ini petugas dari Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara sudah melakukan kunjungan ke lokasi.

Beberapa sampel kucing yang mati sudah dibawa ke laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta untuk dilakukan penelusuran terkait penyebab kematian puluhan kucing.

"(Penyebabnya) itu yang belum ke-detect, hanya pada pemilik itu memperhatikan proses sakitnya, tapi begitu cepat. Nggak sampe seharian, langsung sakit dan mati," kata Nurus.

"Oleh dokter ahlinya di Dinas KPKP sudah dibawa ke laboratorium, hasilnya menunggu tiga hari," tandasnya.

Ilustrasi kucing -
Ilustrasi kucing - (Dokumen pribadi)

21 Kucing Mati Mendadak di Sunter Agung Diduga Diracun

Sebanyak 21 kucing mati secara mendadak di wilayah Sunter Muara, RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ketua RW 05 Kelurahan Sunter Agung, Nurus mengatakan, banyak warga beranggapan kucing tersebut mati karena keracunan.

"Bicara penyebab, ya dugaan yang punya kucing, sepertinya keracunan. Cuma enggak tahu, dari mana sumber racunnya," kata Nurus saat ditemui di Kantor RW 05, Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (11/7/2023).

Kendati demikian, Nurus sendiri tidak ingin mengambil kesimpulan terlalu dini.

Pasalnya, penyebab kematian kucing-kucing tersebut saat ini tengah ditelusuri Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara.

Nurus menyampaikan, penyabab kematian bakal diungkap Suku Dinas KPKP dalam kurun waktu tiga hari ke depan.

Baca juga: Viral Khitanan Kucing di Banyuwangi, Dimeriahkan Jaranan dan Musik, Pemilik Ditertawakan Tetangga

Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa sebelum hewan peliharan ini mengembuskan napas terakhirnya, kucing tersebut mengalami kejang-kejang.

Kucing-kucing tersebut seperti menahan rasa sekit saat mengalami kejang-kejang.

"Umumnya itu kucing tiba-tiba mati, melihat videonya ya kejang-kejang, (seperti) menahan sakit, terus mati," ungkap Nurus.

Butuh waktu 3 hari

Menindaklanjuti keresahan masyarakat ini, Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara untuk mengecek langsung di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (11/7/2023).

"Kebetulan saat itu ada juga bertambah satu ekor kucing yang mati di RT 011 pada hari ini dan langsung itu kucing yang mati hari ini dipakai buat sampel dan dibawa ke laboraturium," imbuh Nurus.

Berdasarkan informasi yang diterima Nurus, Suku Dinas KPKP Jakarta Utara membutuhkan waktu tiga hari untuk memastikan apakah kucing tersebut mati karena keracunan atau disebabkan oleh penyebab lain. (tribun network/thf/TribunJakarta/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas