Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Viral Pengamen Badut di Depok Marah Hingga Pukul Mobil, Diduga Karena Tak Diberi Uang

Video memperlihatkan seorang pengamen badut marah hingga memukul kaca mobil viral di media sosial. Diduga aksi tersebut dipicu tak diberi uang.

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Viral Pengamen Badut di Depok Marah Hingga Pukul Mobil, Diduga Karena Tak Diberi Uang
Capture video akun Instagram @infodepok_id
Pengamen badut pukul kaca mobil di dekat tol Sawangan, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. Aksi viral tersebut diduga akibat pengamen tak diberi uang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Video memperlihatkan seorang pengamen badut marah hingga memukul kaca mobil viral di media sosial.

Kemarahan badut jalanan tersebut diduga karena tak diberi uang.

Dari video yang diunggah akun Instagram @infodepok_id disebutkan insiden tersebut terjadi di dekat tol Sawangan, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

Awalnya, video itu memperlihatkan seorang balita yang dipangku dari dalam mobil sedang melihat ke kaca mobil yang terbuka.

Di bagian luar, terlihat pengamen badut yang masih anak-anak.

Lalu, setelah itu ada lagi pengamen badut yang sudah dewasa dengan wajah yang tertutup topeng badut.

Baca juga: Pengamen Badut yang Onani di Toilet Umum di Cakung Ditangkap Polisi

Berita Rekomendasi

Dari situ, pengamen badut dewasa langsung memukul bagian kaca mobil dengan barang.

Beruntung, balita yang berada di dalam mobil tidak terkena pukulan tersebut.

Terkait itu, pihak kepolisian hingga kini belum mendapatkan laporan atas adanya kejadian yang meresahkan warga tersebut.

"Belum ada (laporan)" kata Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: Pengamen Badut di Bali Rampok Pedagang Buah, Gasak Uang Rp 15 Ribu, Kini Pelaku Terancam 9 Tahun Bui

Meski begitu, Triharijadi mengatakan pihaknya tetap melakukan penyelidikan untuk mencari pengamen badut tersebut dengan menggandeng Satpol PP.

"Dengan Satpol PP untuk mencari keberadaan badut, pengamen dan sebagainya. Kalau ada tindak pidananya berdasar laporan, polisi yang tindak lanjut," ucapnya.

Di sisi lain, Triharijadi meminta kepada korban untuk bisa melaporkan kejadian tersebut agar mempermudah polisi melakukan penyelidikan.

"Iya betul (meminta korban membuat laporan)" ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas