Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria yang Dianiaya 5 Sekuriti Ancol hingga Tewas Rupanya Pimpinan Parpol, Pelaku Tak Minta Maaf

Korban penganiayaan lima sekuriti di Ancol Taman Indah, Jakarta Utara, Sabtu (29/7/2023) ternyata pimpinan partai politik di Pademangan, Jakarta Utara

Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pria yang Dianiaya 5 Sekuriti Ancol hingga Tewas Rupanya Pimpinan Parpol, Pelaku Tak Minta Maaf
TribunJakarta
Kolase Foto para pelaku penganiayaan di Ancol Taman Indah, Pademangan, Jakarta Utara dan korbannya Hasanuddin (42). Hasanuddin rupanya menjabat sebagai pimpinan parpol di Pademangan. 

Bahkan, Upi mengaku sempat mempertanyakan kepada pelaku terkait tidak adanya permintaan maaf kepada keluarga korban.

Namun, empat sekuriti yang sudah diamankan itu tetap terdiam dan tidak mengucapkan kata maaf.

Upi mengaku kesal dengan para tersangka yang telah menganiaya suaminya secara tidak wajar menggunakan bambu, kawat, kabel lelehan plastik hingga air cabai.

"Dia nggak minta maaf sama sekali sampai saya bilang 'saya sudah ngomong panjang lebar seperti ini nggak ada minta maaf sama sekali?'" ungkapnya.

Pelaku Dapat Tekanan Dari Atasan

Terkait alasan adanya penganiayaan terhadap Hasanuddin, empat pelaku yang telah diamankan mengaku mendapat tekanan dari pimpinan atau kepala sekuriti.

Salah satu tersangka berinisial S mengatakan sebelum Hasanuddin diamankan, ternyata ada beberapa kasus pencurian di Ancol.

Hal tersebut membuat para sekuriti kerap ditekan atasan untuk meningkatkan keamanan di sekitar Ancol.

BERITA REKOMENDASI

“Karena tekanan dari pimpinan, karena (sebelumnya) ada yang kemalingan motor,” ucap tersangka berinisial S di Mapolsek Pademangan, Kamis (3/8/2023), dikutip dari TribunJakarta.

Meski begitu, Kanit Reskrim Polsek Pademangan, AKP I Gede Gustiyana memastikan kepala sekuriti tidak terlibat dalam aksi penganiayaan ini.

Sebab, kepala sekuriti justru meminta para pelaku tidak menganiaya korban yang saat itu sudah diinterogasi di pos satman kawsan Taman Lumba-lumba.

Namun, peringatan dari atasannya itu tidak dihiraukan oleh para pelaku.

"Mereka melakukan kekerasan atas inisiatif sendiri, kepala sekuriti sudah menegaskan jangan diapa-apain si korban ini," kata AKP I Gede Gustiyana.


“Di pos sekuriti itu chief security mendudukan korban di kursi, lalu datang lah tersangka P ini, dia bilang sudah saya saja yang interogasi,” sambungnya.

Saat kepala sekuriti meninggalkan pos, pelaku lantas meminta Hasanuddin mengaku telah melakukan pencurian meski tidak adanya barang bukti.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas