Beredar Rekaman CCTV Aksi Penganiayaan di Jagakarsa, Polisi Pastikan Korban dan Pelaku di Bawah Umur
rekaman kamera CCTV yang Tribunnews.com terima, memperlihatkan dua orang bocah berbadan gempal melakukan penganiayaan terhadap bocah berkaos hijau
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar video aksi penganiayaan yang dilakukan oleh dua bocah laki-laki terhadap bocah laki-laki lainnya diduga terjadi di wilayah Lenteng Agung, Jagakarasa, Jakarta Selatan.
Berdasarkan video rekaman kamera CCTV yang Tribunnews.com terima, memperlihatkan dua orang bocah berbadan gempal melakukan penganiayaan terhadap bocah berkaos hijau dan dilakukan di dalam sebuah gang.
Dalam video itu mulanya dua bocah berbadan lebih besar itu mencegat terduga korban yang saat itu tengah mengendarai sepeda motor.
Usai berhasil mencegat kemudian salah satu bocah terduga pelaku menjatuhkan korban dengan cara mencekik dan kemudian membantingnya ke tanah.
Tak sampai disitu, bocah berbadan gempal itu juga menginjak korban yang saat itu masih tergeletak di tanah.
Selang beberapa waktu lalu terduga pelaku lainnya juga membangunkan korban dengan cara mencekik kerah kaos korban.
Menyikapi hal itu, Kapolsek Jagakarasa Kompol Multazam Lisendra mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki adanya insiden kekerasan tersebut.
"Kami sudah selidiki, sudah berhasil kami identifikasi," ucap Multazam ketika dikonfirmasi, Minggu (20/8/2023).
Ia pun memastikan bahwa antara terduga pelaku dan korban masih berusia dibawah umur.
Meski begitu Multazam belum bisa memastikan motif penganiayaan yang dilakukan oleh dua terduga pelaku itu terhadap korban.
"Terduga korban dan terduga pelaku masih dibawah umur. Untuk motif masih didalami," jelasnya.
Namun dirinya menyebut belum ada laporan polisi yang pihaknya terima hingga saat ini atas insiden tersebut.
Baca juga: Pria di Sumatera Barat Ditemukan Tewas dengan Kepala Terluka, Diduga Korban Penganiayaan
Akan tetapi dirinya mengecem aksi kekerasan khususnya yang terjadi di wilayahnya itu.
"Belum (ada laporan polisi), kami mengecam segala kekerasan yang terjadi di wilayah hukum Jagakarsa," pungkasnya.