Misteri Kematian Ibunda dan Anak di Depok, Benarkah Mereka Mati Tak Wajar?
Polisi masih menyelidiki misteri kematian dua orang dalam satu keluarga di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis
Editor: Hendra Gunawan
![Misteri Kematian Ibunda dan Anak di Depok, Benarkah Mereka Mati Tak Wajar?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rumah-nomor-39-di-perumahan-bukit-cinere-indah-lokasi-penemuan-jasad-ibu-dan-anak-tewas.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih menyelidiki misteri kematian dua orang dalam satu keluarga di Cinere, Kota Depok, Jawa Barat pada Kamis (7/9/2023).
Pekan lalu warga digegerkan ditemukannya mayat seorang wanita Grace Arijani Harahapan (68) dan anaknya David Ariyanto Wibowo (38) di kamar mandi rumah mewahnya, di Perumahan Bukit Cinere Indah, Jalan Puncak Pesanggrahan 8 No.39, RT 01 RW 16, Kecamatan Cinere, Kota Depok.
Keduanya ditemukan dengan kondisi mengenaskan, tinggal tulang dan diperkirakan telah meninggal setidaknya sebulan yang lalu.
Baca juga: Polisi Temukan Dokumen dan Bukti Pembayaran Saat Olah TKP di Lokasi Kematian Ibu dan Anak di Depok
Hingga kini pihak berwenang belum mememastikan sebab dari kematian keduanya, meninggal secara wajar atau menjadi korban pembunuhan.
Namun, polisi menemukan hal yang diduga bakal menjadi bukti penting, yaitu sebuah tulisan di dalam laptop yang ada di rumah tersebut.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi pada Jumat (8/9/2023) hanya mau menyebutkan judul dari tulisa tersebut yaitu "to you whom ever".
Diduga tulisan tersebut dibuat tidak lama sebelum mereka meninggal dunia.
"Jadi di sana tertulis, 'siapa pun yang membaca tulisan ini ini, mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia'," ujar Kombes Hengki Haryadi
Sementara Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menduga keduanya bukanlah korban pembunuhan.
Alasannya, tidak ditemukan kerusakan di pintu ataupun jendela di rumah mewah korban.
"Tidak terlihat ada perusakan di pagar, pintu. Juga tidak terlihat oleh orang luar, oleh tetangga atau RT/RW bahwa rumah itu kemasukan orang," ujar Adrianus dikutip dari KompasTV.
Baca juga: Keseharian Ibu dan Anak Tewas Sisa Kerangka di Depok, Tinggal 30 Tahun tapi Ada Warga yang Tak Kenal
Dengan kata lain, jelasnya, semuanya menepis kemungkinan terjadinya pembunuhan di luar kedua orang itu.
Adrianus Meliala menduga diantara Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto Wibowo, kemungkinan tidak meninggal dunia secara bersamaan.
"Jadi, entah anak atau ibunya (di Depok) tidak bisa menolong. Misalnya ibu kena sakit, lalu tergelosor di kamar mandi, lalu anak tidak bisa membantu karena suatu alasan," ujar Adrianus.
"Atau justru si anak yang sakit, lalu terkapar di WC pembantu dan sang ibu tidak bisa menolong, sehingga kemudian meninggal bersama," lanjut dia.
Adrianus Meliala menduga Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto menutup diri dari dunia luar karena faktor ekonomi.
Adapun titik balik keluarga ini mulai menutup diri adalah saat suami dari Grace yang juga ayah kandung dari David meninggal dunia pada tahun 2011.
“Jadi, ketika bapaknya ini tidak ada, langsung kemudian ekonomi merosot drastis sehingga membuat sang ibu berusaha untuk berhemat, mengurangi konsumsi,” ungkap Adrianus.
“Kesan saya adalah bahwa keluarga ini ketika bapaknya masih hidup, itu masih berinteraksi dengan orang luar. Tapi, ketika bapaknya meninggal dunia, maka ibu dan anaknya menutup diri,” lanjut Adrianus.
Serupa dengan kasus Kalideres Adrianus mengatakan, temuan jenazah Grace dan David serupa dengan kasus penemuan jasad empat anggota keluarga di Kalideres pada November 2022.
Menurut dia, ada kemungkinan ibu dan anak ini meninggal dunia karena penyakit yang wajar.
“Kemungkinan ada indikasi penyakit lalu kemudian mereka tidak berobat, tidak konsultasi ke dokter, lalu lama-lama tambah parah dan begitu kena serangan, mematikan,” imbuh Adrianus.
Saat ini polisi sedang melakukan otopsi lengkap demi mencari penyebab kematian Grace Arijani Harahapan dan David Ariyanto.
Selain itu, polisi juga menemukan dua nama dalam secarik kertas di rumah tersebut.
Kedua orang tersebut yaitu S dan K dan telah dimintai keterangan oleh Polda Metro Jaya.
Mereka disebutkan telah memberikan keterangan mengenai hubungannya dengan kedua korban serta mengenai perilaku korban semasa hidupnya.
Hal itu disampaikan keduanya saat dimintai keterangan oleh polisi yang menyelidiki kasus tersebut.
"Sudah kita ambil keterangan," kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Samian saat olah TKP ulang di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, Sabtu (9/9/2023).
Selain S dan K, polisi sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi lain diantaranya keluarga hingga tetangga dari kedua korban.
Adapun Sabtu kemarin, Polda Metro Jaya kembali melakukan olah TKP ulang dengan melibatkan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
"Kita melakukan penyelidikan induksi dengan kita melihat dari TKP, kita lihat pola kehidupan dari korban. Dan juga pola profil kesehatan dari korban yang kita harapkan bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," kata Samian.
Dalam olah TKP ulang ini, Samian mengatakan ada sejumlah dokumen lainnya yang turut disita pihaknya dari rumah yang ditempati Grace dan David.
Namun dia tak menjelaskan secara detail mengenai hal tersebut.
"Ada beberapa dokumen yang tentunya kita amankan, yang tentunya kita harapkan menjadi petunjuk dalam penyelidikan ini," kata dia.
Diketahui, secarik kertas menjadi salah satu barang bukti yang cukup disorot dari lokasi tewasnya ibu dan anak di Cinere, Depok.
"Itu kalau secarik kertas itu hanya ada nama dan nomor hp. Tidak ada keterangan lain," kata Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady yang memastikan nomor telepon tersebut memang benar keluarga korban dan bisa dihubungi. (Tribunnews.com/Tribun Jakarta/KompasTV)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.