Pesta Orgy di Apartemen, Pengakuan Pelaku: Kalau Tidak Bersama Pasangan Lain, Tak Happy Ending
Orang yang ingin bergabung di pesta seks harus membayar Rp 1 juta dengan membawa alat kontrasepsi atau kondom sendiri, bersih, sehat, dan wangi.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Lalu ia mengatakan pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti.
Di antaranya alat kontrasepsi, mainan sex, dan ponsel para pelaku.
"Adapun barang bukti yang disita, mohon maaf alat kontrasepsi," kata AKBP Bintoro.
"Selanjutnya ini berupa alat pesta untuk seks dan selanjutnya ini alat bantu jadi dan juga handphone dari para pelaku," tambahnya.
Terbongkarnya kasus tersebut berawal dari adanya aduan masyarakat ke WhatsApp.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan ada yang mengirimkan melalui nomor pribadinya di nomor 0811-9981-998.
“Ada yang WA ke saya, dia ngasih tahu pak ini ada pesta seks di sini. Kemudian saya perintahkan kasat reskrim untuk selidiki, ternyata benar,” kata Ade Ary.
Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan ada beberapa orang yang diamankan.
Salah satunya termasuk pihak event organizer (EO) atau penyelenggara pesta seks.
“Ada dari EO yang diamankan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, pesta seks atau orgy adalah ketika ada empat orang atau lebih berada dalam satu tempat (ruangan) dan melakukan hubungan seks saling bergantian.
“Pesta orgy ini terbongkar setelah undangan yang menyebar di media sosial. Dalam undangan tersebut, para peserta, diwajibkan untuk membayar bayaran sebesar Rp 1 juta untuk bergabung dalam pesta seks,” jelas Kapolres.
“Tak hanya itu, aturan lain juga diberlakukan. Para peserta diwajibkan untuk membawa alat kontrasepsi, tidak menggunakan obat kuat, serta wangi dan bersih,” pungkasnya. (Tribun Network/abd/ror/wly)