Prostitusi Gang Royal Pinggir Rel Penjaringan Dibongkar, Pekerjakan Banyak Gadis Muda Asal Jabar
Puluhan gadis muda ditemukan polisi di warung remang-remang Gang Royal, Penjaringan, Jakarta Utara, saat Satpol PP melakukan penertiban Rabu lalu.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membongkar paksa lokasi prostitusi di pinggiran rel kereta api di atas lahan PT KAI di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Lokasi Prostitusi ini populer disebut sebagai Gang Royal.
Pembongkaran melibatkan petugas Satpol PP DKI Jakarta bersama petugas gabungan TNI-Polri.
Lokasi prostitusi ini diwarnai dengan berdirinya ratusan kafe remang-remang yang riuh jika hari sudah bergeser ke sore hingga malam. Ada banyak gadis muda dipekerjakan di kawasan itu untuk melayani pria hidung belang.
Selain dikenal sebagai sarang prostitusi, Gang Royal selama ini juga dikenal dengan angka kriminalitas yang cukup tinggi.
Pada penertiban tersebut, lokalisasi yang selama ini dikenal sebagai tempat prostitusi ramah kantong bagi warga Jakarta itu tidak akan ada relokasi.
Kepala Satpol PP DKI Arifin menegaskan, penertiban dilakukan tanpa adanya relokasi tersebut dikarenakan suatu alasan.
“Kami tidak menyiapkan relokasi, karena bangunan merupakan tempat usaha berupa kafe yang menyediakan penghibur,” ucapnya dalam keterangan tertulis.
“Kawasan itu juga masuk dalam kategori wilayah dengan angka kriminalitas tinggi,” sambungnya.
Anak buah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono ini pun menegaskan tak akan membiarkan kafe remang-remang itu kembali berdiri.
Sejumlah petugas Satpol PP nantinya bakal disiagakan di sekitar lokasi tersebut.
Baca juga: Puluhan Warung Remang-remang di Batang Digusur, Diduga jadi Tempat Prostitusi
“Lokasi ini akan tetap kami jaga. Kami tidak akan membiarkan kembali adanya bangunan liar,” ujarnya.
Lokalisasi Gang Royal ini diperkirakan mulai bergeliat sejak tahun 1960-an. Selama puluhan tahun berdiri, Gang Royal dikenal sebagai tempat prostitusi yang ramah di kantong.
Barry (bukan nama sebenarnya), mengaku sudah lima kali mengunjungi gang sempit di Jalan Rawa Bebek itu sejak 2021 silam.
Baca juga: Polres Tegal Gerebek Kos-kosan yang Digunakan Lokasi Prostitusi, PSK-nya masih di Bawah Umur
Saat pertama kali pengunjungi Gang Royal, pria 26 tahun ini masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu universitas swasta di Jakarta.
Ia pun mengaku mengenal Gang Royal dari seniornya di kampus.
Suatu malam di tahun 2021 usai pesta miras, sang senior mengajak Barry untuk mencari wanita penghibur guna memuaskan nafsu birahnya yang sudah memuncak.
Barry awalnya mengaku tak tahu-menahu soal Gang Royal, kala itu sang senior hanya mengajaknya mengunjungi suatu tempat yang disebut ‘Royal GP’.
Belakangan, Barry baru mengetahui bawah ‘Royal GP’ itu merupakan sebutan untuk prostitusi Gang Royal yang berada di Jalan Gedong Panjang (GP), Penjaringan, Jakarta Utara.
“Awalnya ke sana diajak doang, nyebutnya waktu itu Royal GP, eh ternyata ketagihan. Kalau dihitung-hitung sepertinya sudah lima kali ke sana, atau mungkin lebih, sudah lupa,” ujarnya, Sabtu (23/9/2023).
Ia mengaku terpana saat pertama kali mengunjungi Gang Royal itu. Saat itu, ia hanya mengikuti seniornya yang mendatangi salah satu kafe remang-remang yang lokasinya berada di dalam sebuah gang sempit.
Sejak saat itu, kafe yang enggan disebut namanya menjadi langganan Barry.
“Memang kafe-kafenya semua di dalam gang itu. Nah, cewek-ceweknya ini berjejer nunggu di depan kafe,” tutunyra.
Ia menyebut, para wanita tuna susila yang dijajakan di ratusan kafe ramang-remang Gang Rpyal beragam rupa. Mayoritas mereka terlihat masih muda dan berasal dari Jawa Barat.
Bahkan, Barry mengaku sempat memesan salah satu PSK yang ternyata merupakan anggota geng motor XTC dari Bandung.
Menurut rencana, lahan yang tadinya berdiri deretan kafe remang-remang Gang Royal bakal disulap jadi ruag terbuka hijau (RTH).
Pemprov DKI sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menghijaukan kembali kawasan itu.
Laporan reporter Dionisius Arya Bima | Sumber: Tribun Jakarta