Polisi Ungkap Peristiwa Sebelum Anak SD Tewas Terjatuh dari Lantai 4, Saling Dorong dengan Teman
Polisi ungkap A, siswi kelas 6 SD di Pesanggrahan yang tewas setelah terjatuh dari lantai 4 sekolahnya sempat saling dorong dengan temannya.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap A, siswi kelas 6 SD di Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang tewas setelah terjatuh dari lantai 4 sekolahnya sempat saling dorong dengan temannya.
Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Herikus Yossi menyebut aksi saling dorong itu berawal dari satu kegiatan di sekolahnya sekitar pukul 06.30 WIB.
Kegiatan yang dimaksud itu berupa penampilan drama atau teatrikal yang diikuti seluruh siswa di sekolah tersebut.
"Saat itu masing-masing siswa berbaris sesuai dengan kelasnya. Almarhum ini berbaris dengan rekan-rekan sekelasnya. Memang sempat terjadi dorong-mendorong di antara teman sekelasnya," kata Yossi kepada wartawan, Selasa (3/10/2023).
Aksi saling dorong itu akhirnya dilaporkan kepada wali kelas dan langsung menengahi serta memberi nasihat kepada korban dan temannya tersebut.
Usai diberikan nasihat, korban dan temannya saling bersalaman. Selanjutnya, korban pergi ke toilet yang ada di gedung sekolah tersebut.
"Setelah itu dapat kabar dari guru di kelas sebelahnya bahwa almarhum ditemukan sudah posisi berada di lantai dasar," tuturnya.
Disampaikan Yossi, saat ini pihaknya masih mendalami soal aksi saling dorong antara korban dan temannya tersebut.
Termasuk, mendalami apakah hal ini ada kaitan dengan jatuhnya korban dari lantai 4.
"Dari hasil pemeriksaan kami, itu terjadinya (aksi saling dorong) spontan saja. Tidak selalu dan tidak sering terjadi seperti itu. Itu rangkaian peristiwa yang memang terjadi sebelum peristiwa almarhum ini jatuh," tutur dia.
"Tetapi kami masih terus mendalami apakah itu sebenarnya motifnya atau bukan. Itu hanya spontanitas saja di antara teman-teman sekelas, bercanda dan sebagainya," lanjutnya.
Baca juga: Siswi SD di Jakarta Lompat dari Lantai 4, Teman Sekelas Sempat Lihat Korban Didorong di Lapangan
Sebelumnya, Seorang bocah kelas 6 Sekolah Dasar (SD) di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan berinisial S meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 4 gedung sekolah.
Nyawa bocah tersebut tidak tertolong setelah diberikan perawatan di Rumah Sakit Fatmawati usai terjatuh pada Selasa (26/3/2023).
"Benar (meninggal dunia), tidak tertolong," kata Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro saat dihubungi, Selasa (26/9/2023).
Tedjo mengatakan sebelum terjatuh, korban disebut tengah bermain-main bersama temannya.
"Lagi main-main di pilar terjatuh, bukan bunuh diri. Kan ada yang lihat juga posisi dia di situ dari gurunya. (Jatuh dari) lantai 4," ucapnya.
Tedjo juga membantah jika korban melompat karena mendapatkan perundungan dari teman-temannya.
"Dia main-main di pilar terjatuh. Nggak ada (perundungan), sementara ini kita tanya-tanya nggak ada bully-bully-an di sekolah, apalagi masih anak SD. Tadi kita tanya guru-guru semuanya," jelasnya.
Saat ini, lanjut Tedjo, jasad korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.
"Pihak keluarga dari pagi turut serta ke RS. Karena rumahnya tidak jauh dari sekolah," ujarnya.
Bangku Diduga untuk Melompat
Polisi menemukan barang bukti berupa bangku dalam kasus tewasnya siswi SD karena terjatuh dari lantai 4 sekolah di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan berdasar olah TKP, bangku tersebut diduga dijadikan alat untuk korban melompat.
"Jadi kami mendapatkan di TKP ada barang bukti berupa tempat duduk yang mana digunakan yang bersangkutan memanjat dan melompat," kata Bintoro kepada wartawan, Rabu (27/9/2023).
"Kami juga mendapatkan CCTV yang ada kaitannya dengan kejadian tersebut," sambungnya.
Sejauh ini, kata Bintoro, pihaknya sudah meminta keterangan empat orang saksi yang merupakan guru hingga murid di sekolah tersebut.
Bintoro menyebut saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk mendalami apakah benar korban melompat dan apa motifnya.
"Saat ini Polres Jakarta Selatan masih mendalami peristiwa ini dan akan mencari tahu motif yang bersangkutan untuk melakukan persistiwa ini," ucap Bintoro.