Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Ayah dan Anak Tewas di Koja: Waktu Kematian, Keluhan Hamka, hingga Luka Lebam pada Bayinya

Hamka dan bayinya ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kasus Ayah dan Anak Tewas di Koja: Waktu Kematian, Keluhan Hamka, hingga Luka Lebam pada Bayinya
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Kondisi rumah di Jalan Balai Rakyat 5, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, tempat ditemukannya jasad ayah dan balitanya. 

"Penelusuran jejak kita sebelumnya, ada komunikasi antara korban dengan keluarganya."

"Ada menyebutkan ada keluhan tentang sakit tenggorokan yang dia keluhkan," ungkap Gidion.

Warga mendatangi rumah Hamka di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Di rumah ini ditemukan jasad ayah dan anaknya yang membusuk tinggal bersama istri dan anak sulung mereka.
Warga mendatangi rumah Hamka di Jalan Balai Rakyat RT 06 RW 03, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara. Di rumah ini ditemukan jasad ayah dan anaknya yang membusuk tinggal bersama istri dan anak sulung mereka. (Elga Hikari Putra/Tribun Jakarta)

Informasi terkait sakit tenggorokan itu, kata Gidion, akan ditelusuri, apakah berkaitan dengan penyebab kematian Hamka atau tidak.

Sementara itu, dari hasil autopsi terhadap jasad Hamka, tidak ditemukan adanya luka terbuka.

"Ada darah di sekitar jasadnya, tetapi tidak ditemukan luka terbuka," ucap Gidion.

Ditemukan Luka Lebam di Wajah Bayi

Di sisi lain, dari hasil autopsi terhadap jasad AQ, ditemukan ada luka lebam di wajah balita tersebut.

Kendati demikian, polisi belum bisa memastikan penyebab dari luka lebam tersebut.

BERITA TERKAIT

"Ada luka di bagian wajah dan kening, tapi itu yang harus kita uji forensik," jelas Gidion.

Dikatakan Gidion, jasad bayi tersebut ditemukan tergeletak di bawah kasur rumahnya.

Baca juga: Fakta Kasus Ayah dan Anak Balita Tewas Membusuk di Koja, Mobil Berdebu Jadi Petunjuk

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Penemuan jasad ayah dan bayinya itu terungkap setelah warga sekitar mencium bau tak sedap dari rumah Hamka.

Aroma tak sedap itu kian tercium saat malam hari, sehingga mengganggu warga yang hendak tidur.

"Siang juga terasa tapi lebih terasa itu pas malam," kata Bambang (55), warga setempat.

Menurut Bambang, awalnya warga mengira aroma itu berasal dari bangkai hewan yang berada di saluran air.

Namun, bau itu tak kunjung hilang hingga hampir dua pekan terakhir.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas