TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upaya untuk mendukung ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, Mayjen TNI Mohamad Hasan, Pangdam Jaya/Jayakarta, hadiri acara Gerakan Nasional Ketahanan Pangan tahun 2023.

Dipimpin Wapres 

Acara ini dipimpin oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. K.H. Maruf Amin, dan berlangsung di Desa Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada hari Rabu, 01 November 2023.

Saat berbicara melalui Video Conference (Vidcon) dalam rangka Gerakan Nasional Ketahanan Pangan yang melibatkan unsur TNI, Wakil Presiden Maruf Amin menyatakan pentingnya ketahanan pangan dalam situasi dunia yang saat ini dilanda oleh krisis pangan.

Beliau menekankan bahwa TNI harus memiliki pemahaman mendalam terhadap isu ini, mengingat masalah pangan adalah urusan yang sangat vital dan berpengaruh terhadap stabilitas bangsa.

Dalam konteks yang sama, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, menyampaikan bahwa program ketahanan pangan harus dilakukan secara bersama-sama antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan TNI. TNI terus memperkuat kerja sama dengan Kementan melalui berbagai program di berbagai daerah di seluruh Indonesia.

Panglima Lakukan Peninjauan 

Selama kegiatan tersebut, Panglima TNI, Wakil Presiden, dan Kapolri melakukan peninjauan di lokasi sawah, memberikan bibit padi, meninjau lokasi penanaman kelengkeng, serta melihat program penggemukan sapi sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak, gas, dan listrik. Mereka juga melakukan tabur benih berbagai jenis ikan sebanyak 1.000 ekor di kolam ikan embung.

Acara ini juga menjadi momen penting bagi Panglima TNI, yang mendapatkan penghargaan rekor Muri atas inisiatifnya dalam menyelenggarakan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan secara serentak di 385 titik di seluruh wilayah Indonesia. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat TNI dalam menjaga ketahanan pangan bangsa.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, Gerakan Nasional Ketahanan Pangan tahun 2023 berharap dapat memperkuat ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat Indonesia dan menjaga stabilitas pangan dalam negeri.