Misteri Kematian Anak Perwira TNI AU di Halim Terungkap: Tusuk Diri Beberapa Kali Lalu Bakar Diri
Dari enam luka tusuk, tiga di antaranya memotong iga, hati, dan lambung korban. Kemudian, ada darah dalam rongga dada dan organ dalam yang tampak
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur akhirnya menyampaikan perkembangan terakhir terkait status kematian CHR (16) anak perwira menengah (Pamen) TNI AU yang tewas di Lanud Halim Perdanakusuma beberapa waktu lalu.
Dalam perkembangan tersebut, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata memastikan tidak ada unsur pidana dalam kasus kematian CHR.
"Bahwa berdasarkan hasil gelar perkara pada hari Rabu tanggal 8 November 2023, maka terhadap laporan polisi nomor LP/A/31/IX/2023/SPKT Polsek Makassar/Polres Metro Jakarta timur/PMJ tanggal 24 September 2023 tidak ditemukan adanya peristiwa pidana," ujar Leonardus dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).
Adapun kesimpulan itu disampaikan diambil berdasarkan serangkaian proses penyelidikan dari tim gabungan.
Terdapat enam poin dari penyelidikan yang dilakukan kepolisian selama ini.
Pertama, kata Leo, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 24 orang saksi oleh penyelidik dan pemeriksaan 32 orang oleh tim Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor).
Sedangkan tahap kedua, berdasarkan hasil visum ditemukan penyebab kematian yang dimana terdapat 6 luka tusukan, 3 tusukan fatal di hati serta luka bakar di tubuh 91 persen.
"Saat korban terbakar dalam keadaan hidup sehingga terdapat jelaga pada tenggorokan," jelasnya.
Sementara tahap ketiga, pertama hasil pemeriksaan kimia biologi forensik dinyatakan bahwa tidak ditemukannya bercak darah apapun di area tempat kejadian perkara (TKP).
Kedua, Leonardus menjelaskan bahwa di area TKP juga tidak terdapat DNA lain selain yang dimiliki oleh korban.
"Keempat, hasil dari fisik komputer forensik atau fiskomfor. Yang pertama, ditemukan adanya bahan bakar bensin di TKP, kedua, tidak ada alat bakar lain selain bensin dan ketiga dari handphone milik korban belum ditemukan sesuatu yang ganjil," tuturnya.
Baca juga: Yosep Ternyata Gunakan Golok dan Stik Golf Habisi Istri dan Anaknya: Bermula dari Uang Rp30 Juta
Sedangkan tahap kelima yang dilakukan Tim Apsifor, bahwa terdapat hambatan komunikasi ataupun interaksi sosial antara korban dengan lingkungan di sekitarnya.
Serta adanya suatu sumber yang mengakibatkan korban selama ini mengalami stres atau depresi.