Temuan Kasus Cacar Monyet Terbanyak di DKI Jakarta
Kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) di seluruh Indonesia sebanyak 57 orang dengan jumlah temuan terbanyak di Provinsi DKI Jakarta.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
"Dari dulu gitu cara kami menghadapi penyakit-penyakit menular kayak gini. Cuci tangan, menghindari kontak orang sakit gitu," ungkap dia.
Sementara itu, para peneliti di Inggris menyampikan kekhawatiran mereka terkait virus cacar monyet atau Monkeypox yang makin bermutasi dan menyebar luas.
Menurut ilmuwan, virus telah bermutasi pada tingkat yang jauh lebih tinggi dibanding tahun 2018 kemarin.
Baca juga: Soal Warga Cirebon Positif Cacar Monyet, Dinkes: Dia Pernah ke Bekasi dan Subang
Analisis mereka menunjukkan bahwa virus menyerang gen yang memproduksi sistem kekebalan tubuh, dilansir Daily Mail.
Ilmuwan juga memperkirakan cacar monyet telah menular ke manusia setidaknya sejak tahun 2016 atau enam tahun yang lalu.
"Pengamatan terhadap penularan Monkeypox yang berkelanjutan ini menunjukkan perubahan mendasar terhadap persepsi virus cacar monyet, sebagai penularan dari hewan ke manusia," kata para peneliti dari Universitas Edinburgh.
Mereka juga mengingatkan agar pesan kesehatan masyarakat seputar Monkeypox, manajemen dan pengendalian wabah untuk direvisi.
Ketika virus menular di antara manusia dan bermutasi, situasi ini meningkatkan risiko munculnya mutasi baru, yang bisa membuat virus itu jadi lebih menular dan berbahaya.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science, para peneliti membandingkan penularan Monkeypox dari 2018 hingga 2022.
Ilmuwan menemukan bahwa tingkat mutasi meningkat pesat.
Monkeypox secara historis merupakan penyakit endemik di Afrika Barat dan Tengah. Virus cacar monyet hanya memicu kasus secara sporadis ketika virus tersebut menyebar dari hewan pengerat.
Namun pada tahun 2022 virus memicu 30.000 kasus dan 55 kematian di AS saja, dengan California, New York, dan Texas yang terkena dampak paling parah.