Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keinginan Panca Tak Terpenuhi, Sang Pengacara Sebut Pembunuh 4 Anak Sangat Menyesal

Keempatnya dikebumikan pada Minggu (10/12/2023) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Keinginan Panca Tak Terpenuhi, Sang Pengacara Sebut Pembunuh 4 Anak Sangat Menyesal
Kompas.com
D ibu dari empat anak yang dibunuh ayahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, saat pemakaman mereka di TPU Perigi,Sawangan Depok, Jawa Barat, Minggu (10/12/2-23). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panca Darmansyah (40) hanya bisa menyesali perbuatannya.

Ayah yang tega menghabisi empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan itu kini dirawat di rumah sakit akibat berusaha mengakhiri hidupnya.

Selain menyesali perbuatannya itu, keinginan Panca untuk melihat anak-anaknnya untuk terakhir kali tak terpenuhi.

Keempatnya dikebumikan pada Minggu (10/12/2023) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Perigi Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Skenario Panca Tutupi Pembunuhan 4 Anaknya di Jagakarsa: Buat Status WA, Sebut Korban Dititipkan

"Pesan dia sebenarnya, terkait anak-anak yang sudah meninggal, dia ingin melihat untuk yang terakhir kalinya, pemakamannya. Itu saja pesannya," kata Amriadi Pasaribu, kuasa hukum Panca, kemarin.

Pesan-pesan itu Panca sampaikan pada hari yang sama dengan penjemputan empat jenazah anaknya dari RS Polri Kramatjati untuk dimakamkan di TPU Perigi Sawangan, Depok, Minggu.

"Saya mewakili (pelaku dan keluarga), innalillahi wa innailaihi rojiun kepada anak-anak. Turut berduka cita untuk hilangnya (nyawa) anak-anak tidak bersalah ini," tutur Amriadi.

Berita Rekomendasi

"Kemudian, juga mewakili klien, memohon maaf sama keluarga besar, kemudian juga untuk seluruhnya (masyarakat)," imbuh dia.

Istri Panca di Pemakaman

Sementara D, ibu dari empat anak-anak yang jadi korban kekejaman Panca, hadir dalam pemakaman mereka.

Wanita yang juga mengalami kekerasan oleh Panca berusaha tegar di pemakaman.

Ia terlihat memeluk boneka berwarna hijau sambil memandangi proses pemakaman anak-anaknya meski baru saja dirawat di rumah sakit.

Sejak Sabtu 2 Desember 2023, D dirawat di rumah sakit karena mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh suaminya.

Baca juga: Skenario Panca Tutupi Pembunuhan 4 Anaknya di Jagakarsa: Buat Status WA, Sebut Korban Dititipkan

Saat pembunuhan terjadi, ia sedang dirawat di rumah sakit karena luka-lukanya akibat perilaku Panca.

Panca Darmansyah membunuh anak-anaknya sehari setelah D masuk rumah sakit atau pada Minggu 3 Desember 2023.

Jenazah keempat anak tak berdosa itu kemudian baru diketahui tiga hari kemudian setelah warga mencium bau busuk.

Dikutip dari Kompas.com, setelah anak-anaknya dimakamkan, D tampak menabur bunga di atas tanah pemakaman.

D sembari mengucapkan kata-kata terakhir yang mengaku ikhlas dengan apa yang terjadi.

"Mama ikhlas, nak. Jaga kakak," bisik D lirih sembari mengusap air matanya.

Menghabisi Anak Secara Sadar

Sebelumnya, Panca tersangka pembunuh empat anaknya sendiri mengungkap caranya menghabisi empat anak yang seharusnya ia sayangi tersebut.

Pria 41 tahun ini mengaku membunuh mereka pada hari Minggu (3/12/2023) siang di konrakan mereka di Gang Roman, RT 03/04, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Ironisnya lagi, sang bapak ini menghabisi denga sadis keempatnya sambil merekam mereka satu per satu.

Sebelum kejadian itu, sang istri juga menjadi korban kekerasan Panca.

Ia dihajar oleh sang suami hingga mengalami luka-luka.

Sabtu (2/12/2023), Panca dilaporkan melakukan KDRT terhadap istrinya.

Sang istri mengalami luka akibat penganiayaan tersebut.

"Ininya (kening) benjol-benjol, lagi duduk megangin perut," kata tetangga yang melihat aksi KDRT, Titin.

Setelah itu D pun menjalani perawatan ke rumah sakit.

Sementara Panca Darmansyah tetap di kontrakan bersama 4 anaknya.

Pada Sabtu malam, ia sempat membuat status di WhatsApp soal keberadaannya.

Status WA itu bertuliskan 'Sementara numpang di rumah teman, Kamis baru pulang'.

Pemilik kontrakan dan tetangganya pun mengira Panca dan anak-anaknya memang tak ada di rumah.

"Dari malam Minggu suara anak kecil enggak ada," kata pemilik kontrakan, Dwi.

Hal itu juga diperkuat dengan kondisi lampu di depan rumah yang tidak dimatikan oleh Panca pada Minggu pagi.

Berdalih tak ada di kontrakan, ternyata Panca dan 4 anaknya masih ada di dalam.

Minggu siang sekira pukul 13.00 WIB, Panca Darmansyah mulai mengeksekusi 4 anaknya satu persatu.

"Disekap (dibunuh) hari Minggu 3 Desember sekitar pukul 13.00 - 14.00 WIB," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro.

Aksi sadis yang dilakukan Panca itu bahkan ia rekam lewat ponselnya.

"HP dan laptop yang digunakan P sebelum kejadian, saat kejadian," ujarnya.
Keempat anaknya itu dihabisi oleh Panca Darmansyah secara bergiliran.

"Secara bergantian," kata AKBP Bintoro.

Panca Darmansyah mengeksekusi anaknya satu persatu mulai dari yang paling bungsu hingga yang tertua.

"Dimulai yang pertama anak paling kecil inisial A (1), dilanjutkan inisial A juga (3), selanjutnya anak ketiga S (4)," tuturnya.

Ayah 4 anak itu kemudian menyelesaikan pembunuhan itu di anak sulungnya.

"Yang terakhir anak korban yang tertua umur 6 tahun," lanjutnya.

Setelah selesai mengeksekusi satu persatu anaknya, Panca lalu menata barang-barang di dekat jasad anaknya.

"Menata barang bukti berupa mainan kesukaan dari para korban," ucap Bintoro.

Panca mengeksekusi anak-anaknya dengan cara dibekap.

"Setelah 15 menit tidak bernapas, P bergantian terhadap korban berikutnya," jelasnya lagi.

Bahkan aksi sadis itu dilakukan oleh Panca Darmansyah saat anak-anaknya sadar dan tidak dalam kondisi tidur.

"Dalam kondisi sadar, penyekapannya pakai tangan," pungkasnya.

Ancaman Hukuman Mati

Tersangka kini menghadapi ancaman hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati.

AKBP Bintoro, mengungkapkan bahwa ancaman hukuman tersebut muncul setelah P diidentifikasi sebagai tersangka.

Khususnya dengan dugaan melanggar Pasal 338 jo 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana serta Undang-Undang Perlindungan Anak.

“Pada malam ini, Polres Metro Jakarta Selatan telah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan P sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan empat anak yang terjadi di Kebagusan, Jakarta Selatan,” ujarnya pada Jumat (8/12/2023) malam.

Bintoro menambahkan bahwa pihaknya berhasil mengumpulkan bukti dari keterangan 12 orang saksi yang telah diperiksa.

“Keterangan saksi adalah salah satu bukti yang diperoleh. Sebanyak 12 orang saksi telah diperiksa oleh tim penyidik Polres Jakarta Selatan,” ungkapnya. (Kompas.com/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas