Sosok Bocah di Penjaringan yang Tewas Dibanting Ayah: Putus Sekolah, Mudah Bergaul, Suka Bantu Ibu
Bocah di Penjaringan tewas setelah dipukul hingga dibanting ayah kandungnya sendiri. Berikut sosoknya
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Whiesa Daniswara
"Dia sudah paham titik-titik kita kerja di mana dia tahu, nyariin di situ," ungkapnya.
Tak hanya itu, anak ketiga dari empat bersaudara itu juga berinisiatif mencari uang untuk ibunya, Halimah (42).
"Jadi dia ini kayak 'tulang punggung keluarga'. Maksudnya, dia mau bekerja untuk membantu keluarganya," kata Ketua RT setempat, Haria (39), dilansir Kompas.com.
Haria menjelaskan, setiap diberi uang atau makanan oleh orang lain, korban selalu memberikannya ke sang ibu dan adiknya yang paling kecil.
"Dia selalu memprioritaskan buat ibunya dari uang imbalam yang dia dapatkan," jelasnya.
Kronologi Penganiayaan
Diwartakan Kompas.com, peristiwa tragis yang dialami A bermula saat dirinya mengendarai sepeda di depan rumah.
Ketika itu, A melindas kaki tetangga hingga berdarah.
Ibu korban, Halimah mengatakan, anaknya saat itu mengendarai sepeda dengan kencang.
"Anak saya kan kalau naik sepeda suka gitu (kencang), dia hiperaktif," ucapnya.
Setelah kejadian itu, orang tua anak tetangga yang ditabrak A mendatangi rumah Usmanto.
Usmanto yang tengah tidur pun akhirnya terbangun.
Baca juga: Pecandu Narkoba & Sumbu Pendek, Ini Tampang Ayah Banting Anak Kandungya hingga Tewas di Penjaringan
"Dia (Sumanto sebelumnya) istirahat, lagi tidur, keberisikan gara-gara orang tua tetangga ngomel-ngomel."
"Keadaan perut kosong karena di rumah enggak ada apa-apa, jadinya dia kesal, langsung anaknya dibanting," jelas dia.
Sementara dari rekaman CCTV, Usmanto terlihat menampar pipi sebelah kanan anaknya di sebuah gang.