5 ART di Jaktim Kabur dari Rumah Majikan, Mengaku Sering Disiksa dan Tak Diberi Upah
Majikan di Jatinegara, Jawa Timur diduga aniaya 5 ART. Para korban kabur dan ditemukan warga dalam kondisi terluka. Mereka juga tak diberi upah.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lima asisten rumah tangga (ART) di Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh majikan.
Kasus penganiayaan terungkap setelah korban melarikan diri dari rumah majikan pada Senin (12/2/2024) sekitar pukul 02.30 WIB.
Korban kemudian ditemukan oleh tetangga dalam kondisi penuh luka-luka di tubuhnya.
Seorang tetangga, Vina (39), mengaku sempat memberi pertolongan kepada para ART yang berasal dari Brebes, Jawa Tengah.
Vina menjelaskan para ART kabur dengan cara memanjat pagar karena sering disiksa dan dipaksa kerja hingga dini hari.
"Saya tanya sistem kerja seperti apa, kata dia (korban) kerja dari pagi kadang sampai jam 22.00 WIB, kadang sampai jam 02.00 WIB, bahkan sampai jam 04.00 WIB," ungkapnya, Senin (12/2/2024), dikutip dari TribunJakarta.com.
Para ART perempuan diperlakukan tidak manusiawi oleh majikan yang juga seorang perempuan.
Mereka sering telat diberi makan dan belum mendapat bayaran Rp1,8 juta seperti yang dijanjikan.
"Saya tanya katanya dijanjikan gaji Rp1,8 juta. Tapi praktiknya sampai hari ini mereka belum pernah terima gaji."
"Ada yang sudah kerja dua bulan, satu bulan. Mereka dibawa penyalur," imbuhnya.
Ia mengatakan para ART merasa dijebak lantaran nomor para penyalur sudah tidak dapat dihubungi.
Baca juga: Kasus Penganiayaan di Maluku Diselesaikan Secara Damai, Terlapor Lega Bisa Ikut Pendidikan Polri
Selama bekerja, kondisi rumah selalu terkunci dan terdapat kamera CCTV.
Di rumah tersebut juga terdapat anjing yang selalu menggonggong ketika para ART hendak kabur.
"Kata mereka sebenarnya ada enam orang (PRT) yang bekerja di sana. Tapi, satu bulan lalu teman mereka kabur."