Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Kronologis Lengkap Dugaan Pelecehan Ketua PSI Jakbar: Korban Dirudapaksa Usai Melamar Jadi Buzzer

W diminta datang oleh pelaku ke kantor DPD PSI Jakarta Barat. Pelaku justru membawa korban ke rumahnya dan merudapaksa korban.

Editor: Erik S
zoom-in Kronologis Lengkap Dugaan Pelecehan Ketua PSI Jakbar: Korban Dirudapaksa Usai Melamar Jadi Buzzer
Elga Hikari Putra/TribunJakarta.com
W (berkacamata hitam dan bermasker) saat menceritakan pelecehan seksual yang dialaminya dari Ketua PSI Jakarta Barat, Anthony Norman Lianto. 

W sempat melihat seperti ada kamera yang terpasang di dalam kamar tersebut.

Ia menduga Norman sengaja memasang kamera itu untuk mengancam korban agar tak melaporkan rudapaksa tersebut.

"Saya mau coba kabur lewat jendela tapi diteralis besi, saya  minta tolong lepasin tapi gak dibukain pintunya," kata dia.

Hingga berita ini ditulis, Norman sama sekali tak memberikan respons saat coba dikonfirmasi oleh awak media.

Norman mengundurkan diri

Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Elva Farhi Qalbina mengatakan bahwa Norman telah mengundur diri dari jabatan sebagai Ketua DPD PSI Jakarta Barat sejak Selasa (26/3/2024) atau sejak kasus dugaan pelecehan yang dilakukannya viral.

Elva menegaskan pihaknya tak mentolerir tindakan tersebut.

Baca juga: Ketua DPC PSI Jakbar Diduga Lakukan Pelecehan, Korban Dilecehkan di Rumah Pelaku

"DPW PSI Jakarta telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan prosedur internal partai.

Berita Rekomendasi

Kami ingin menegaskan bahwa partai kami tidak mentolerir tindakan kekerasan seksual dalam bentuk apapun dan terhadap siapapun," tegas Elva.

PSI pun menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke jalur hukum.

"Kami mendukung proses hukum yang sedang berjalan untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat, termasuk memberikan dukungan penuh kepada pihak berwajib dalam melakukan penyelidikan dan penegakan hukum yang adil," ujar Elva.

Korban diintimidasi

W mengaku sempat mendapat tindakan intimidasi tepatnya pada tanggal 7 Desember 2023, atau dua hari setelah pelecehan tersebut.

W bercerita, kala itu sejumlah anak buah Norman memintanya menandatangani surat pernyataan bahwa tidak pernah ada pelecehan yang dilakukan Norman kepada W.

Padahal, W merasa belum pernah bercerita pada siapapun terkait peristiwa pelecehan yang dialami.

Baca juga: Ketua PSI Jakbar Dilaporkan Kasus Pelecehan, Begini Kesaksian Kader

"Dia nyuruh aku buat surat pernyataan kalau aku fitnah, bohong, tidak dilecehkan," kata W saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Rabu (27/3/2024).

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas