Petugas Damkar Jaktim Bantah Cabuli Putrinya, Sebut Jadi Korban Fitnah Mantan Istri
Thedy mengatakan, banyak hal yang tidak diketahui publik tentang keterbatasannya dalam berkomunikasi dengan putrinya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Wartakota Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lama bungkam, petugas dari Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Septhedy N angkat bicara soal tudingan mencabuli putrinya.
Ia membantah melakukan perbuatan itu.
Thedy menjelaskan, tuduhan yang disampaikan Priska Adhitami merupakan fitnah bahkan mencemarkan nama hingga institusi tempatnya bekerja.
"Saya sangat menyayangkan tuduhan yang disampaikan mantan istri saya dan langkah-langkah yang dilakukannya.
Ini fitnah yang sangat keji dan telah menghancurkan harkat dan martabat saya," kata Thedy dari keterangannya pada Kamis (28/3/2024).
Thedy mengatakan, dirinya tetap menyayangi putrinya.
Banyak hal yang tidak diketahui publik tentang keterbatasannya dalam berkomunikasi dengan putrinya.
Baca juga: Petugas Damkar di Jaktim Diduga Cabuli Anak Kandung, Mantan Istri Mengaku Alami KDRT
"Meskipun durasi interaksi cukup minim tapi saya bersumpah tidak pernah melakukan pencabulan terhadap putri saya sebagaimana yang saat ini beredar dipublik," tegasnya.
Menyikapi laporan yang sudah dibuat Priska Adhitami ke Polda Metro Jaya, Thedy mengaku siap menjalani seluruh proses hukum.
Ia menunggu kapan dirinya akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Saya siap menjalani seluruh proses hukum berkaitan dengan kasus ini untuk dapat membuktikan bahwa saya tidak bersalah dan tuduhan itu semata-mata adalah fitnah. Segala bukti, saksi, dan kronologis telah saya siapkan," ungkapnya.
Thedy menegaskan, apabila dari seluruh rangkaian proses hukum yang dijalani dirinya tidak terbukti bersalah, maka ia terpikir untuk menuntut keadilan terhadap dirinya dengan melaporkan balik Priska Adhitami dengan tuduhan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian.
"Akibat opini yang berkembang luas di media sosial saat ini berimbas kepada terganggunya kehidupan keluarga besar dan instansi tempat saya bekerja," bebernya.