Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasien DBD di RSUD Tamansari Membludak Tingkat Keterisian Tempat Tidur Nyaris 100 Persen

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate(BOR) di kamar inap RSUD Tamansari, Jakarta membludak.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
zoom-in Pasien DBD di RSUD Tamansari Membludak Tingkat Keterisian Tempat Tidur Nyaris 100 Persen
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Akibat membludaknya pasien DBD sejak 1 hingga 26 Januari 2016 dengan total 126 pasien, sebagian pasien rawat inap terpaksa harus dirawat di lorong rumah sakit. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus demam berdarah dengue(DBD) di Jakarta terus mengalami peningkatan. Hal tersebut tercermin dari tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate(BOR) di kamar inap RSUD Tamansari, Jakarta.

"BOR atau tingkat keterisian tempat tidur rawat inap di RSUD Tamansari naik sekitar 20-30 persen. Dari 60 menjadi 80-90 persen selama bulan Maret 2024, dampak dari kenaikan kasus DBD," kata Kepala Seksi Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Tamansari, Ngabila Salama di Jakarta, Senin(1/4/2024).

Menurut Ngabila mayoritas pasien DBD yang dirawat adalah anak-anak usia SD dan SMP.

"70 persen pasien(DBD) yang dirawat adalah anak mayoritas usia Sekolah Dasar(SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)," ujarnya.

Meski terjadi peningkatan kasus DBD Ngabila mengatakan kondisi saat ini masih aman terkendali.

"Karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan.," ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan peningkatan kasus DBD terjadi akibat musim kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada bulan Juli - November 2023 lalu di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Sesudah El Nino lanjut Ngabila pola kenaikan kasus DBD per bulannya sama dari tahun ke tahun. Biasanya akan mulai meningkat pada Desember dan puncaknya terjadi pada bulan April.

Hal ini karena musim hujan menyebabkan peningkatan kelembaban udara atau relative humidity (RH) meningkat dan nyamuk mudah berkembang biak.

Selain itu juga kontainer berisi air bisa menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk.

"Tetesan air hujan juga menjadi media perkembangan nyamuk," kata Ngabila.

Diketahui kasus DBD terbanyak ada di Jakarta Barat, yakni 562 kasus. Wilayah Jakarta Selatan sebanyak 450 kasus, dan Jakarta Timur sebanyak 395 kasus.

Sedangkan di wilayah Jakarta Utara terdapat 194 kasus. Wilayah Jakarta Pusat sebanyak 115 kasus, dan Kepulauan Seribu sebanyak 13 kasus.

Berdasarkan tren data kasus mingguan tahun 2024, kasus DBD di Jakarta terjadi peningkatan dibandingkan minggu awal Januari.

Data menunjukkan peningkatan yang tajam kasus DBD di Ibu Kota terjadi minggu kelima tahun 2024 atau awal Februari 2024.

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ibu Kota diprediksi terus meningkat hingga Mei 2024.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas