Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Patah Hati, Pemudik Asal Cengkareng Ini Pakai Kostum Ultraman dan Joget di Pelabuhan Tanjung Priok

Selain karena patah hati, Iqbal juga memakai kostum Ultraman karena ingin tampil beda pada mudik gratis sepeda motor kali ini.

Editor: Erik S
zoom-in Patah Hati, Pemudik Asal Cengkareng Ini Pakai Kostum Ultraman dan Joget di Pelabuhan Tanjung Priok
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Patah hati ditinggal kekasih, Iqbal Alam (24) tampil unik ketika mudik melalui Pelabuhan Nusantara Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (5/4/2024). 

“Tidak ada nomor kontak yang bisa dihubungi. Katanya nanti dibilang dimasukin grup WhatsApp, tapi sampai sekarang kok tidak ada. Saya bingung besok prosedurnya kayak gimana, padahal saya udah punya tiket peserta mudik gratis,” kata Tika, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Setelah Buka Puasa Sore Ini, Arus Mudik Diprediksi Mulai Meningkat 

Tika menuturkan selain itu dari Dinas Perhubungan (Dishub) juga tidak ada yang dapat hubungi untuk dimintai informasi juga.

Sementara pihak penyelenggara hanya memberikan informasi hari keberangkatan kendaraan pemudik pada Rabu (3/4/2024), namun tidak dengan keterangan waktu.

“Harusnya berangkat motor hari ini, waktu verifikasi cuma dikasih tahu motornya berangkat tanggal segini tapi jamnya tidak dikasih tahu,” lugasnya.

Tidak hanya itu, calon pemudik rute Solo itu menilai sudah mengeluarkan biaya hingga ratusan ribu rupiah untuk menyewa kendaraan pick up mengangkut sepeda motornya dari kediamannya di Kabupaten Bogor menuju terminal Pulogadung, Jakarta Timur dan berniat diberangkatkan.

Namun upaya tersebut menjadi sia-sia lantaran armada pengangkut kendaraan mudik gratis sudah berangkat lebih dulu.

Tapi ia menyampaikan akan tetap melangsungkan mudik.

Baca juga:  H-5 Lebaran, Arus Mudik di Tol Cikampek Terpantau Ramai Lancar, Rest Area KM 57 Membludak

BERITA REKOMENDASI

“Motor saya bawa dari Cileungsi pakai lalamove (ekspedisi) kena biaya Rp 400 ribu udah dibawa kesini, terpaksa harus dibawa lagi pakai mobil pick up ke Cileungsi lagi, bayar lagi,” tuturnya.

Tidak hanya Tika, terdapat calon pemudik lainnya yang mengalami nasib serupa ialah Joko.

Joko mengaku permasalahan terlambatnya keberangkatan kendaraan itu karena kurangnya informasi.

Sebab tahun sebelumnya dirinya juga mengikuti program serupa dan tidak terjadi hal seperti ini.

“Kendalanya cuma miss komunikasi aja dari segi administrasi. Tahun lalu saya pernah ikut ini, saya penasaran tanya adminnya katanya tanggal 3 Maret motornya dibawa kesini, ternyata malah terlambat,” jelas Joko.

Menurut informasi dari pihak penyelenggara, Joko menyampaikan alasan pemberitahuan waktu tidak sampai kepadanya karena data miliknya tidak terbaca.

Hanya saja ia tetap menegaskan kurang adanya konfirmasi kepadanya dari penyelenggara.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas