Tangis Ibunda Korban Tewas Kebakaran Toko di Mampang: Anaknya Baru Kerja 11 Hari Sebagai ART Infal
Tiara (24), seorang ART infal menjadi korban tewas kebakaran di toko bingkai atau toko pigura Saudara Frame & Gallery di Mampang Prapatan
Editor: Erik S
![Tangis Ibunda Korban Tewas Kebakaran Toko di Mampang: Anaknya Baru Kerja 11 Hari Sebagai ART Infal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kolase-tokok-saudara-frame-gallery-di-jalan-mampang-prapatan.jpg)
Kebakaran diduga disebabkan karena alat kompresor yang digunakan untuk mengecat meledak. Banyaknya material yang mudah terbakar kemudian membuat api cepat merambat dan membesar.
Akibatnya, tujuh orang yang berada di lantai tiga toko terjebak dan tak bisa menyelamatkan diri. Mereka baru ditemukan pada Jumat pagi dalam keadaan tak bernyawa di salah satu ruangan di lantai dua bangunan.
Korban tewas diidentifikasi di RS Polri
![Kebakaran melanda toko pigura yang terletak di Jalan Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2024)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kebakaran-melanda-toko-pigura-di-jakarta-selatan.jpg)
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan tujuh jenazah tersebut dibawa ke Instalasi Forensik untuk proses identifikasi lebih lanjut secara medis.
"Tujuh jenazah itu yang satu adalah laki-laki dewasa, dua laki-laki anak, kemudian empat perempuan dewasa," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (19/4/2024).
Belum diketahui pasti apakah tujuh jenazah korban kebakaran yang dibawa merupakan satu keluarga atau tidak karena menunggu hasil identifikasi lebih lanjut secara medis.
Identifikasi dilakukan menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) melalui pencocokan data antemortem dari pihak keluarga dengan data postmortem dari jenazah.
Baca juga: Kebakaran Toko Pigura di Mampang Jakarta Selatan, 7 Korban yang Terjebak Ditemukan Tewas
Ada tiga parameter identifikasi dalam metode DVI yakni sidik jari, rekam medis gigi, dan DNA yang pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seorang.
"Apakah itu satu keluarga nanti kita buktikan. Kan masih ada (korban kebakaran) yang ada di rumah sakit (berbeda). Apakah bisa komunikasi nanti kita tanyakan," ujarnya.
Hariyanto menuturkan hingga pukul 12.00 WIB belum ada pihak keluarga korban yang datang ke RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan data pembanding antemortem.
Namun jajaran Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya sudah melakukan pendataan korban sejak di lokasi kejadian untuk mendapat data antemortem.
Biddokkes Polda Metro Jaya juga sudah mendata lima korban luka bakar yang dirawat di rumah sakit lain untuk mendapat data pembanding keperluan identifikasi.
Baca juga: Empat Kasus Kebakaran Hebat yang Melalap Armada Bus AKAP Selama Arus Mudik-Balik Lebaran 2024
"Saat ini tim kita dari rumah sakit memeriksa (jenazah ketujuh korban) di postmortem (instalasi forensik), kemudian dari Polda Metro di TKP untuk mencari data antemortem," tuturnya.
Berdasar data sementara tujuh korban meninggal yakni Thang Tjiman (75), Heny (39), Riichi (2), Ausin (8), Tia (25), Sheila (20), dan seorang perempuan diperkirakan berusia 18 tahun. (Kompas.com/TribunJakarta)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.