Terekam CCTV Gerak-gerik Nyonya Pemilik Rumah setelah Brigadir Ridhal Tewas, Tampak Panik
Terekam dari CCTV terbaru, begini gerak-gerik nyonya pemilik rumah setelah mengetahui Brigadir Ridhal ditemukan tewas di dalam mobil Alphard.
Penulis: Rifqah
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Sementara, pistol yang digunakan Brigadir Ridhal mengakhiri hidupnya ditemukan di dekat kaki korban.
"Ditemukan senjata api jenis pistol HS kaliber 9 milimeter dengan kondisi slide terkunci ke belakang berada di bawah kaki kanan jenazah. Selanjutnya keempat ditemukan tujuh butir peluru yang ditemukan di dasboard pada bagian tengah mobil," ungkap Bintoro.
Penyelidikan Kasus Tewasnya Brigadir Ridhal Dihentikan
Sebagai informasi, penyelidikan kasus Brigadir Ridhal dinyatakan selesai dan dihentikan.
"Setelah kami sampaikan bukti-bukti yang ada dengan kolaborasi secara komprehensif, baik itu dari kedokteran forensik, laboratorium forensik, maupun dari siber, kami buka semua."
"Kami simpulkan bahwa kejadian ini resmi bunuh diri. Sehingga kami anggap perkara ini kami tutup, selesai," ujar Bintoro dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Senin.
Bintoro menegaskan, tak ada orang lain selain anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara itu di TKP.
Sehingga, Brigadir Ridhal dinyatakan tewas karena bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard dengan cara menembakkan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter.
"Disimpulkan bahwa jenazah yang ditemukan di dalam mobil pada halaman rumah di jalam Mampang Prapatan IV nomor 20, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan, karena korban bunuh diri," kata Bintoro.
"Dengan cara menembakan senjata api HS kaliber 9 milimeter ke arah kepala demikian," tambahnya.
Namun, Bintoro belum membeberkan apa motif Brigadir Ridhal melakukan bunuh diri.
"Masih kami dalami, masih kami dalami untuk motif yang bersangkutan bunuh diri ini apa," tuturnya.
Puslabfor Polri juga memastikan, tidak ada DNA orang lain di dalam mobil Toyota Alphard tersebut saat Brigadir Ridhal mengakhiri hidupnya.
Hal itu diketahui setelah Tim Puslabfor melakukan pemeriksaan secara menyeluruh di dalam mobil Alphard, mulai dari DNA, balistik, dan gunshot residu (GSR).
Hasilnya, seluruh sampel yang diambil dinyatakan cocok dengan profil DNA Brigadir Ridhal.