Laporan Wartawan Warta Kota Nuri Yatul Hikmah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Polisi kian gencar melakukan patroli usai viral praktik prostitusi liar di ruang terbuka hijau (RTH) Tubagus Angke.

Polisi menyisir jalanan sepanjang RTH Tubagus Angke demi memastikan tidak adanya praktik prostitusi liar.

Kapolsek Grogol Petamburan Jakarta Barat, Kompol Muharram Wibisono, patroli tersebut dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah agar situasi serupa tidak terulang kembali. 

"Kami gencarkan patroli gabungan ini baik personel terbuka maupun tertutup dalam 2 sesi, yakni pada pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB, dan dilanjutkan pada pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB," ujar Muharram Wibisono saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2024).

Polisi juga tak segan menindak individu yang mencurigakan bahkan terlibat dalam praktik prostitusi liar itu.

Baca juga: Diduga Jadi Lokasi Prostitusi, Pengamat Minta Pj Gubernur DKI Tutup Sementara RTH Tubagus Angke

Seperti pada Minggu (5/5/2024) misalnya, Muharram dan jajaran mengamankan dua orang pria mencurigakan di sekitar RTH Tubagus Angke.

"Iya (dua pemuda diamankan). Kami amankan karena membawa kendaraan yang mencurigakan," kata Muharram.

Sang pengendara tidak membawa surat-surat kendaraan bermotor.

"Terhadap motor kami amankan, dan pemuda tersebut kami suruh untuk bawa surat kendaraannya," jelas Muharram.

"Lalu silahkan ke kantor untuk mengambil kembali kendaraannya," imbuh dia.

Menurut dia, dua pemuda itu diamankan kala tengah melintas di RTH Tubagus Angke numun keduanya tertangkap menunjukkan gerak-gerik yang mencurigakan.

"Ditambah tidak pakai helm dan surat kendaraan tidak dibawa," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, masalah penanganan ruang terbuka hijau (RTH) Tubagus Angke yang kerap dipakai untuk prostitusi liar, belum juga teratasi hingga saat ini.

Padahal, aktivitas maksiat itu diketahui sudah lama terjadi, bahkan sejak puluhan taun. 

Camat Grogol Petamburan Agus Sulaeman mengatakan, kesulitan terbesar dalam mengatasi permasalahan itu adalah luasnya area RTH Tubagus Angke yang mencapai 2 kilometer.

Sementara petugas PJLP yang membersihkan serta merawat kawasan tersebut hanya berjumlah 6 orang.

"Memang yang pertama, Tubagus Angke itu panjang 2 kilometer yang meliputi 2 kelurahan, Jelambar Baru dan Wijaya Kusuma," kata Agus saat ditemui di RTH Tubagus Angke, Senin (29/4/2024).

Baca juga: Perkuat Ekonomi Jakarta, Pj Gubernur Heru Sambangi Pelaku UMKM di Muara Angke

"Kendala lainnya ini tentunya optimilasisasi PJLP yang kami bukan menyalahkan SKPD lain, tapi ada sinergi lah. Karena ini jalan protokol, mestinya memang betul-betul menjadi atensi," imbuhnya.

Oleh karena itu, di samping memaksimalkan PPSU yang bertugas membersihkan jalanan, Agus juga meminta agar Suku Dinas Pertamanan bisa maksimal menempatkan PJLP-nya.

Selain hal tersebut, kendala lain yang disampaikan Agus adalah terkait pelaku malam yang kerap kucing-kucingan dengan petugas.

Di mana, mereka selalu bersembunyi ketika petugas patroli dan kembali ketika petugas pergi.

"Mereka kalau dengar gini pasti kosong, akan kami lakukan patroli secara rutin oleh Pol PP dan tiga pilar," pungkas Agus. (m40)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Jadi Tempat Prostitusi Liar, Polisi Amankan Dua Pria Mencurigakan di RTH Tubagus Angke Jakarta Barat