Cerita Farhan Diserang Saat Melerai Penggerebekan Mahasiswa di Tangsel: Saya Ditodong di Perut
Farhan menderita luka sabetan pisau ketika mencoba melerai keributan antara mahasiswa dengan warga di Kampung Poncol, Setu, Tangsel
Editor: Erik S
“Tiba-tiba saja memang (disabet), saya awalnya memang ngiranya ditabok, tapi ternyata kena luka sabetan sajam,” ungkap pria yang mengenyam pendidikan di Universitas Pamulang (Unpam).
Ia lalu dilarikan ke puskesmas terdekat dan mendapatkan tiga jahitan.
Wakil Ketua DPRD Tangsel kecam para pelaku
Wakil Ketua DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), Li Claudia Chandra, mengecam keras aksi penggerebekan terhadap sekelompok mahasiswa yang sedang ibadah doa rosario di kediamannya,
Peristiwa intoleransi itu terjadi di sebuah rumah kontrakan di bilangan Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Minggu (5/5/2024)
"Saya mengecam keras tindak perudungan terhadap peribadatan adik-adik Mahasiswa Universitas Pamulang di Kelurahan Babakan Kecamatan Setu. Bahwa UUD 1945 menjamin warga negara untuk memeluk dan menjalankan agama serta keyakinannya masing-masing tanpa paksaan dan tekanan," tegas Li Claudia dalam keterangannya, Selasa (7/5/2024).
Baca juga: Viral Mahasiswa Katolik Disebut Digeruduk Warga Saat Ibadah di Tangsel, Polisi Selidiki
Alin, sapaan karib Li Claudia, mengatakan, aksi penggerebekan yang dibarengi kekeraasan itu menodai toleransi yang sudah dibangun di Tangsel selama ini.
Aksi tersebut juga sangat provokatif sehingga berpotensi memantik konflik lebih besar.
"Ini adalah ulah seorang oknum yang memprovokasi sebagian masyarakat dengan memanfaatkan isu SARA untuk motif dan kepentingan pribadi," kata Alin.
Alin pun mengapresiasi masyarakat yang tidak terpancing dan tersulut emosi atas aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama itu.
"Mari kita percayakan proses hukum yang sedang berjalan ini."
"Penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Kepolisian Polres Kota Tangerang Selatan yang bertindak cepat dan tepat dalam proses penegakan hukum, ini menjadi kunci bagi penegakan Hukum sehingga keadilan ada di masyarakat," ujar Alin.
Bagi Alin, Tangsel harus menjadi kota yang aman untuk pemeluk agama apapun.
"Jaminan untuk melakukan peribadatan masing masing pemeluk agama dan keyakinan harus kita jaga sesuai dengan Ketentuan perundangan yang berlaku."
"Semoga kejadian ini adalah yang terakhir kalinya dan tidak ada lagi pelarangan dan tindakan kekerasan terhadap kegiatan keagamaan.
"Kita menginginkan kehidupan yang damai, tentram dan hidup rukun berdampingan," pungkas Ketua DPC Gerindra Tangsel itu.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Mahasiswa Digerebek Saat Ibadah di Rumah, Wakil Ketua DPRD Tangsel Kecam Kekerasan Atas Nama Agama