Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Temuan Mayat Dibungkus Sarung di Tangsel, Pelaku Ternyata Keluarga Korban

Mayat yang dibungkus dengan kain sarung ditemukan di Komplek Makadam, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (11/4/2024).

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Kronologi Temuan Mayat Dibungkus Sarung di Tangsel, Pelaku Ternyata Keluarga Korban
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Suasana Lokasi penemuan mayat di Komplek Makadam di Jalan H Saleh, Benda Baru, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (11/5/2025). 

Pelaku baru tinggal bersama korban selama empat bulan.

"Iya, karena kan dia toko kelontongnya buka 24 jam. Jadi dia memang butuh orang, ganti-gantian jaganya. Jadi yang satu tidur, yang satu layanin gitu," ucap dia.

Pelaku, tutur Titus, kemudian membuang mayat korban jauh dari lokasi pembunuhan.

Pembunuhan dilakukan pada Jumat (10/5/2024) pada pukul 16.00 WIB, sedangkan mayat dibuang pukul 21.00 WIB.

"Kalau tarik garis lurus, hampir sekitar 20 menit, tapi si pelaku ke sana hampir 1 jam, karena mutar-mutar cari tempat yang gelap. Jadi itu pun dia enggak tahu lokasi itu," katanya.

"(Dibuang) pakai motor, jadi dibungkus pakai sarung terus dimasukkan ke karung, dibawa pakai motor, motor korban," lanjut dia.

Adapun mayat ditemukan pada Sabtu (11/5/2024) pagi, saat warga melintas.

BERITA REKOMENDASI

"Warga lewat jam 7 pagi habis belanja, terus melihat ada bungkusan kok kaya aneh. Terus dia balik sama teman-temannya karena dia enggak mau sendiri, begitu ada saksi lain terus dibuka ternyata mayat," pungkas Titus. 

Kapolsek Tangerang Selatan Kompol Ghulam Nabi  menjelaskan bahwa pada saat ditemukan korban tampak mengenakan sweater berwarna abu-abu bertuliskan Vans dan memakai celana pendek.

Motif Pelaku

Dari pemeriksaan sementara, motif FA melakukan aksi pembunuhan itu karena sakit hati.

"Kalau motifnya itu dia sakit hati, jadi kalau si pelaku ini kan masih keponakan, dia kerja bareng sama si korban, jaga toko Madura itu," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly saat dihubungi, Senin (13/5/2024).

Titus menyebut pelaku kerap memarahi korban ketika tengah tertidur saat menjaga warung kelontong milik pamannya yang buka selama 24 jam lamanya.

"Jadi perilaku (pamannya), kayak ditarik sarungnya, terus dimarahin, pake bahasa Madura. Kurang lebih intinya 'kalau kamu di sini cuma tidur-tidur, ngapain di sini, pergi aja, pulang lagi ke kampung mu lah'," ucapnya.

Atas hal itu, tersangka gelap mata dan melakukan aksinya dengan membacok korban hingga tewas.

Setelah tewas, korban dibungkus sarung dan karung hingga akhirnya dibuang dengan berkeliling mencari tempat yang sepi.

Penulis: Abdi/Has 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas