Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SMK Lingga Kencana Depok dan Orang Tua Korban Berpotensi Alami Trauma, Ini Kata Kak Seto

Bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024). Sembilan siswa dan satu guru meninggal.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Siswa SMK Lingga Kencana Depok dan Orang Tua Korban Berpotensi Alami Trauma, Ini Kata Kak Seto
TRIBUNJABAR.ID/HANDHIKA RAHMAN
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto berkunjung ke rumah bocah korban rudapaksa di Kecamatan Kedokan Bunder, Indramayu, Jumat (22/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).

Dari peristiwa naas tersebut, diketahui telah menyebabkan 11 orang meninggal dunia. 

Psikolog anak Prof Dr H Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si atau yang akrab disapa kak Seto ini pun beri perhatian dan pesan pada orangtua. 

Menurut kak Seto, korban yang selamat berpotensi alami guncangan mental sehingga butuh pendampingan profesional. 

Namun, kak Seto melanjutkan, orangtua juga membutuhkan pendekatan psikologis. 

Terutama pada keluarga atau orangtua dari korban yang meninggal. 

Berita Rekomendasi

"Tentu bukan hanya korban. Tapi mohon juga pendekatan psikologis atau treatment juga kepada para keluarga korban, kepada ayah ibunya kehilangan," ungkap kak Seto saat dihubungi Tribunnews, Senin (13/5/2024). 

Di sisi lain, orangtua juga diimbau untuk bersikap tenang dan berpikir positif. 

"Mungkin melihat sendiri anaknya masih hidup tapi luka parah. Atau anak-anak tiba-tiba menampilkan perilaku sewajarnya. Mohon (orangtua) ada sikap tenang, penuh penerimaan dan berpikir positif," imbau kak Seto. 

Selain itu dari kejadian ini diharapkan melakukan evaluasi menyeluruh sehingga perisitiwa seperti ini bisa dicegah di kemudian hari. 

"Seperti outing, studi tur atau perpisahan dan sebagainya. Mohon dikontrol betul-betul. Khususnya menyangkut kendaraan yang dipakai, mau pun tempat tujuan," imbaunya. 

Orangtua perlu mempertimbangkan risiko yang terjadi selama perjalanan. 

"Misalnya tempat tujuan tidak aman, terjadi bencana alam dan lainnya. Mohon diperhitungkan betul-betul, "tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas