Kasus Terjunnya ART dari Lantai 3 di Tangerang Menguak Adanya Kejahatan Majikan
Kasus tewasnya Cici (16) sisten rumah tangga (ART) yang lompat melompat dari lantai 3 rumah majikannya di Kota Tangerang
Editor: Hendra Gunawan
Sementara, J adalah penyalur ART yang meminta pemalsuan KTP untuk mengubah anak-anak yang dipekerjakan menjadi beridentitas dengan usia dewasa.
J meminta pembuatan KTP palsu kepada K, sedangkan K membuat KTP palsu itu melalui H.
“Dari penangkapan H disita 40 blangko data identitas KTP, 70 striker transparan, gunting, botol bekas bensin untuk bersihkan dasar KTP, 6 banner bertuliskan 'Service KTP Buram - SIM - KTA -KIS -NPWP - KIA' dan silet/ pisau,” ujar Zain kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).
Baca juga: Terungkap Alasan Siswa SMP di Tebet Jaksel Ingin Bunuh Diri, Merasa Tidak Punya Teman di Sekolah
K sendiri mendapat imbalan Rp 300 ribu per setiap KTP palsu. Sedangkan H mendapat Rp 250 ribu.
Pembuatan KTP palsu itu lanjut Zain, telah dilakukan H sebanyak 20 kali, untuk diberikan kepada K.
“Caranya hanya dengan mengirimkan Pas Photo dan Kartu Keluarga melalui pesan WhatsApp,” paparnya.
Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!
“K membantu membuat KTP baru atas nama korban dengan imbalan uang Rp300 ribu,” ungkapnya.
1 DPO
Dari hasil pemeriksaan terhadap 4 tersangka, Zain mengungkapkan ada satu tersangka lain yang kini masuk daftar pencarian orang, inisial AN.
Kepada Kompas TV, Zain mengungkapkan peran AN.
"Jadi kalau AN ini adalah seorang perempuan dia adalah penghubung antara majikan dengan J selaku penyalur," jelas Zain, Jumat (7/6/2024).
Dalami Dugaan TPPO
Dengan fakta-fakta yang didapat, Zain mendalami adanya dugaan praktik TPPO.
"Ini kita sedang terus kembangkan," kata Zain.
Dugaan TPPO dikuatkan dengana danya barang bukti 20 KTP yang sudah dibuat pelaku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.