Ayah Muda di Serang Banten Gorok Anak Kandung Karena Ingin Kaya: Pelaku Ngilmu Secara Autodidak
AG disebut-sebut sedang mendalami ilmu kebatinan memperlancar ekonomi secara autodidak dengan cara ziarah ke makam atau situs di Banten.
Editor: Erik S
"Sementara ini tidak ada mengarah untuk membunuh semuanya keluarganya," ungkapnya.
Niat sudah ada 6 bulan lalu
Niat AG membunuh anaknya ternyata sudah lama.
Hal itu diungkapkan oleh keluarga korban, Soni Bakti. Kata dia, pelaku sempat bercerita ingin membunuh anaknya sejak 6 bulan lalu.
Baca juga: Mengaku Mendapat Bisikan Setan, Pria di Pekanbaru Nekat Gorok Anaknya yang Masih Balita Pakai Pisau
"Dia emang sempat bilang mau bunuh si korban, kata saya "apa untungnya?" saya tanya emang ada untungnya buat dia, terus dia diem, enggak jawab apa-apa," kata Soni, Rabu (19/6/2024).
Menurut Soni, saat itu AG tak memberikan alasan ingin membunuh anaknya. Namun Soni menyadari bahwa AG memiliki perubahan sikap sejak 6 bulan lalu.
"Enggak ngasih alasan apa-apa. Itu ngomong gitu udah lama, beberapa bulan lalu, ada sekitar 6 bulanan," ujar dia.
Soni mengaku tidak mengetahui bahwa AG menuntut ilmu kebatinan. Tetapi selama ini lanjut dia, AG menang kerap cerita masalah kesulitan ekonomi.
"Itu mah urusan pribadi ya, saya enggak tahu (ngilmu)," jelasnya.
Soni juga menjelaskan, selama ini AG bekerja sebagai buruh tani petik kelapa. Namun, ia sudah lama menganggur. Bahkan, untuk kebutuhan rokok dia mendapat dari istrinya yang bekerja.
"Dia sempat kerja (metik kelapa) dua bulan lalu, saya sempat senang tuh. Tapi di sana enggak lagi, terus bisa dibilang istrinya lah yang membiayai," pungkasnya.
Baca juga: Seorang Pria Tiba-tiba Gorok Paman, Jasad Korban Lalu Dibuang ke Sumur, Diduga Dalami Ilmu Kebatinan
Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofwan Hermanto mengatakan bahwa motif pelaku membunuh anaknya karena 'ngilmu' ingin memperlancar ekonomi.
"Motif yang dilakukan pelaku hasil pemeriksaan sementara karena mendalami ilmu kebatinan," katanya.
Menurut Sofwan, cara pelaku mendalami ilmu dengan cara mendatangi tempat peziarahan dan mendapatkan amalan untuk merubah ekonomi menjadi lebih baik.
"Dilakukan dengan cara otodidak dan pernah mengalami mimpi bahwa menerima golok, yang mana golok tersebut tidak boleh dilakukan atau dikeluarkan sembarangan, intinya seperti itu," ujar Sofwan
Penulis: Engkos Kosasih
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Polisi Dalami Motif 'Tumbal' di Kasus Ayah Bunuh Anak Kandung di Serang
dan
Ingin Jadi 'Miliarder', Ayah di Serang Banten Tumbalkan Anak Kandung: Mati Usai Leher Disembelih