Kesaksian Ketua RW di Duren Sawit usai Bos Perabot Tewas, Anak Korban Sering Keluar Masuk Kios
Terungkap cara KS (17) membunuh ayah kandungnya, Syafrin (55) pada Jumat (21/6/2024) malam. Pelaku meninggalkan korban di kios dalam kondisi terkunci.
Editor: Abdul Muhaimin
"Biasanya toko enggak pernah digembok dari luar, karena toko itu jarang ditinggal. 24 jam ada di situ terus. Bukanya kan sore jam 16.00 WIB, tutup jam 23.00 WIB atau 00.00 WIB," tutur Komarudin.
Warga kian curiga karena ketika jasad Syafrin ditemukan KS tidak terlihat di lokasi untuk mengurus administrasi proses penanganan jenazah saat dibawa Polsek Duren Sawit.
Sejak ditemukan hingga jasad Syafrin dibawa jajaran Polsek Duren Sawit ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat KS tidak kunjung tampak di lokasi.
Baca juga: Soal Ayah Bunuh Anak di Banten, Pelaku Sudah Berniat sejak Lama hingga Polisi Dalami Motif
Menurut pengurus lingkungan RW 03 ketika kejadian hanya terdapat sejumlah kerabat Syafrin yang datang setelah dihubungi paguyuban pedagang KBT, sementara KS tak tampak.
"Kok bapak ditinggal sendiri anak dihubungi enggak bisa. Saya coba menghubungi handphone anaknya aktif, tapi tidak angkat. Sampai jam 03.00 WIB kedua anaknya tidak hadir," lanjut Komarudin.
Sebelumnya, jasad Syafrin ditemukan di dalam kios oleh seorang pedagang tisu pasar malam KBT saat hendak mengambil dagangannya yang dititipkan pada Jumat (21/6) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat ditemukan jasad pria yang sudah dua bulan terakhir berdagang di KBT itu ditemukan dalam keadaan terlentang tertutupi selimut, lampu mati, dan rolling door kios digembok dari luar.
Berdasar pemeriksaan awal jajaran Polsek Duren Sawit ditemukan dua luka tusuk pada bagian pinggang, dan luka robek di telapak tangan diduga akibat korban melawan saat dibunuh.
Dari hasil penyidikan jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Syafrin dibunuh anak perempuan pertama korban berinisial KS (17) yang kini sudah diamankan.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gelagat Remaja Putri di Duren Sawit Setelah Bunuh Ayah Kandungnya, Mondar-mandir Tak Jelas