Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologis Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tangerang Terbongkar: Korban Mengeluh Saat BAB

Awal mula terbongkarnya kasus pelecehan seksual tersebut adalah ketika seorang kroban berinisial I sempat mengeluh sakit saat buang air besar (BAB).

Editor: Erik S
zoom-in Kronologis Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Tangerang Terbongkar: Korban Mengeluh Saat BAB
TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico
Para korban pelecehan seksual sesama jenis di Polres Tangerang Selatan, Banten 

TRIBUNNEWS.COM, SERPONG- 12 anak di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, diduga menjadi korban pelecehan seksual sesama jenis oleh MF (13).

Dari 12 korban tersebut, hanya tujuh korban yang bersedia melapor.

Awal mula terbongkarnya kasus pelecehan seksual tersebut adalah ketika seorang kroban berinisial I sempat mengeluh sakit saat buang air besar (BAB).

Baca juga: Seorang Anak Melakukan Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Cisauk Banten: Korbannya Belasan

Orangtua korban, I, menceritakan, anaknya yang berusia 8 tahun sempat mengeluh sakit di bagian anus kepada ibunya.

"Waktu pertama-tama kejadian juga sempat (mengeluh sakit). Istri saya ya yang cerita sama saya sempat kalau BAB itu katanya sakit," ujar I saat ditemui di Polres Tangerang Selatan, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat(5/7/2024) malam.

Sebagai orang tua, I mengaku dirinya tidak terpikir rasa sakit yang dirasakan anaknya itu merupakan dampak dari tindakan pelecehan seksual sesama jenis.

Dia mengira anaknya hanya terkena penyakit panas dalam karena kurang makan sayur.

BERITA REKOMENDASI

"Saya enggak punya pikiran bahwa anak saya itu jadi korban pelecehan seksual ya karena memang anak saya ini enggak doyan sayur," kata I.

"Mungkin karena panas dalam kali, jadi BAB nya agak susah, jadi sakit. Pikiran saya tuh ke situ aja karena memang anak saya itu enggak suka sayur," sambungnya.

Selain itu, I mengatakan, beberapa korban lain ada yang mengurung diri dan tidak ingin main dengan teman-temannya.

"Ada korban yang enggak mau main. Untuk keluar rumah saja, dia masih takut," imbuhnya.

Baca juga: Kasus Dugaan Pelecehan Seksual oleh Rektor Universitas Pancasila Naik ke Penyidikan

Peristiwa ini terungkap setelah salah seorang bercerita ke kakaknya soal kejadian pelecehan. Sang kakak langsung melaporkan kejadian tersebut ke orangtua korban lain yang disebutkan oleh adiknya.  

Terjadi pada April 2024

Orangtua korban, I, menceritakan bahwa pelecehan terjadi pada April 2024, setelah salat tarawih di area Taman Jajan yang sudah lama terbengkalai. Korban yang masih berusia 8 tahun, ketika itu disuruh masuk ke salah satu warung di Taman Jajan.

"Pada saat itu, waktu malam-malam habis pulang tarawih, mereka main ke Taman Jajan yang sudah enggak kepakai, kosong. Nah habis itu anak saya disuruh masuk ke warung," ujar I saat dihubungi Kompas.com, Jumat(5/7/2024).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas