Ayah di Bekasi Tewas Dibunuh Istri, Anak dan Pacar Anaknya, Kapolres Ungkap Motif Para Pelaku
Asep Saepudin meninggal setelah dibunuh istri, anak dan pacar anaknya. Pembunuhan tersebut didasari sakit hati.
Editor: Erik S
![Ayah di Bekasi Tewas Dibunuh Istri, Anak dan Pacar Anaknya, Kapolres Ungkap Motif Para Pelaku](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-jenazah-ilustrasi-mayat.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Asep Saepudin atau AS (43), seorang ayah di Bekasi, Jawa Barat, tewas dibunuh istri, anak dan pacar anaknya.
Pembunuhan berencana tersebut terungkap setelah polisi membongkar makam (ekshumasi) Asep Saepudin.
Asep sebelumnya telah dimakamkan di Kampung Serang, Taman Rahayu, Kecamatan Setu. Makamnya dibongkar kembali setelah permintaan adik korban, Yudi karena curiga ada sejumlah luka di tubuh korban.
Baca juga: Wanita asal Klaten yang Jadi Korban Pembunuhan Suami di Jerman Dimakamkan
Adiknya itu juga membuat laporan ke Polsek Setu, hingga kemudian petugas kepolisian membongkar makamnya untuk dioutopsi.
"Ya betul setelah kami melakukan serangkaian penyelidikan. Kami ungkap kasus kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan berencana, serta penganiayaan yang menyebabkan kematian terhadap korban AS," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Twedi Aditya Bennyahdi saat konferensi pers pada Senin (22/7/2024).
Kombes Twedi Aditya Bennyahdi mengungkapkan, dalam kasus ini pihaknya menetapkan tiga tersangka, yakni pelaku berinisial J yang merupakan istri korban, SNA anak pertama korban dan HP pacar anak korban.
Dua kali percobaan pembunuhan
Keduanya telah merencanakan aksi pembunuhan berencana terhadap korban AS sejak Juni 2024.
"Sudah dua kali percobaan pembunuhan dengan meracuni menggunakan minuman tapi gagal," katanya.
Percobaan pertama pada 24 Juni 2024 sekira pukul 17.00 WIB, ketiga pelaku merencanakan pembunuhan dengan mencampurkan cairan soklin cair ke dalam minuman susu soda.
Namun, rupanya upaya pembunuhan berencana ini gagal.
Lalu, Pada 25 Juni 2024, pelaku kembali mencoba mencampurkan cairan soklin cair ke dalam minuman Floridina, tetapi lagi-lagi tidak berhasil.
Karena gagal, pada hari yang sama pelaku HP mengusulkan agar langsung mengeksekusi korban, dan saran ini disetujui oleh pelaku SNA dan J.
Baca juga: GEGER Mayat Terikat Dimakan Biawak di TPST Bantargebang Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Buru Pelaku
Pada Selasa, 25 Juni 2024 sekitar pukul 17.00 WIB, HP dijemput oleh SNA dari rumahnya di Harvest City Setu dan tiba di Kampung Serang sekitar pukul 18.00WIB.
"Tapi eksekusi pada Rabu malam tersebut gagal karena korban masih terjaga, sehingga eksekusi ditunda,” ungkap Kombes Twedi Aditya Bennyahdi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.