Kebingungan Keluarga Bos Aksesori Saat Kematian Asep: Istri Tidak Terlihat Sedih, Anak Senyum-senyum
Juhariah (45) istri korban berada di ruangan yang berbeda. Dia tidak terlihat di samping suaminya saat almarhum terbujur kaku di ruang tengah rumah me
Editor: Erik S
"Kalau itu (utang) saya enggak tahu. Saya kalau tahu pasti saya ngobrol sama almarhum, saya kasih tahu baiknya bagaimana," kata Yudi, saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (23/7/2024).
Yudi membantah bahwa pembunuhan terhadap sang kakak dilatarbelakangi motif ekonomi. Menurut Yudi, kehidupan keluarga sang kakak sangat berkecukupan.
"Rilis kemarin motifnya ekonomi. Enggak ada motif ekonomi, soalnya almarhum kerja bareng saya, karena uang (dari pelanggan) masuk ke saya baru transfer ke dia (korban), saya sangat tahu kondisi ekonomi dia," ujar Yudi.
Baca juga: Kronologi dan Motif Anak di Sleman Bunuh Ayah, Diduga Alami Gangguan Jiwa
"Di rumahnya sangat berkecukupan, ada AC (air conditioner), PS (Playstation), TV 60 inch ada dua atau tiga," tambahnya. Di lain sisi, Yudi mengaku pernah mendapatkan informasi soal Juhariah yang memotong gaji karyawan yang bekerja dengan Asep.
"Banyak cerita ke saya, kalau gaji (karyawan) Mas Asep sudah menitipkan Rp 4 juta sama Juju (istri korban). Sampai ke tukang kerja bukan Rp 4 juta, tetapi Rp 1,5 juta. Dibilang ini dipinjam dulu, nanti dibayar. Tapi bayarnya Rp 100.000, Rp 200.000," tutur Yudi.
Sempat belanja bareng
Pembunuhan berencana tersebut terjadi di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (27/6/2024) lalu.
Padahal sehari sebelum dibunuh, Asep sempat mengajak istri dan anaknya makan dan berbelanja di mal.
Ahmad Wahyudi adik kandung korban mengatakan, Juhariah dan Silvia Nur Alfiani bertingkah seperti biasa saja.
"Semuanya biasa-biasa aja enggak ada masalah, malam sebelum kejadian juga mereka ke mal makan sama shopping," kata Yudi.
Baca juga: 5 Fakta Anak dan Istri Bunuh Suami di Bekasi: Masalah Utang hingga Restu Nikah Jadi Motif
Malam itu lanjut Yudi, korban bersama anak istrinya berangkat sehabis magrib ke mal menggunakan kendaraan pribadi.
Sepulang dari mal, korban bermain bulutangkis bersama teman-temannya sehingga lelah dan terlelap.
"Pulang dari mal dia main bulutangkis, pulangnya lelah kali ya terus tidur nah itu dieksekusi jam tiga atau setengah empat subuh," jelasnya.
Pembunuhan berencana
Ketiga tersangka merencanakan aksi pembunuhan bos aksesori itu sejak Juni 2024.
Awalnya, minuman korban diberi cairan pembersih lantai, tapi upaya tersebut gagal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.