Banyak Kasus Kecelakaan Kerja, Kerjasama Rumah Sakit dan BPJS Ketenagakerjaan Penting
Rumah sakit saat ini dituntut bisa memberikan kemudahan bagi pasien korban kecelakaan kerja.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain melakukan langkah preventif mencegah kecelakaan kerja, rumah sakit saat ini dituntut bisa memberikan kemudahan bagi pasien korban kecelakaan kerja.
Apalagi masih banyak ditemukan korban kecelakaan kerja di RS biaya penanganan medis bisa ditanggung BPJS Ketenagakerjaan membuat kerjasama kedua belah pihak sangat penting.
"Banyak kasus kecelakaan kerja memicu trauma, apalagi jika mengalami patah tulang atau harus implan sehingga mereka bayar sendiri biayanya cukup besar," kata drg Hestiningsih, MARS, Sales Director Brawijaya Healthcare di sela-sela penandatanganan kerjasama antara Brawijaya Hospital Antasari dengan BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Selatan belum lama ini.
Baca juga: Menperin Mau Inspeksi ke IMIP Usai Kecelakaan Kerja yang Berulang, SBIPE Ingin Dilibatkan
Acara ini sekaligus kita memperkenalkan layanan unggulan dari Brawijaya yang ada di Jakarta Selatan, yaitu Orthopedi jadi akan menghadirkan 2 pakar Orthopedi terkemuka yakni dr. Paulus, Sp.OT, dr. Bobby, Sp.B., dr.Radi, Sp.OT (K).
Fakta inilah yang mendorong 5 rumah sakit di bawah Brawijaya Healthcare menjalin kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan yang memungkinkan pasien yang mengalami kecelakaan kerja atau mengalami kecelakaan saat ke atau dari tempat kerja tidak perlu membayar karena ditanggung BPJS Ketenagakerjaan.
"Kecelakaan itu kondisinya darurat jadi kami bisa segera menangani pasien yang mengalami kecelakaan tentunya dengan mengkonfirmasi lebih dahulu kepada HRD di tempat kerja yang bersangkutan agar penanganannya bisa cepat dilakukan," katanya.
"Melalui kerjasama ini, kata dia maka BPJS Ketenagakerjaan akan meng-cover semua biaya yang terjadi," kata Hesti.
Dikatakan Hesti, dibandingkan 4 cabang rumah sakit lain seperti Brawijaya Depok, Brawijaya Duren Tiga, Brawijaya Saharjo dan Brawijaya Antasari, saat ini RS Brawijaya Tengerang paling banyak menangani kasus kecelakaan kerja.
Banyaknya kasus yang ditangani ini memang tidak lepas dari banyaknya pekerja atau buruh di wilayah Tangerang yang cukup banyak kawasan industri.
"Penanganan kecelakaan paling banyak dilakukan di Brawijaya Tangerang karena wilayah tersebut karena deket pabrik yang cukup banyak pekerjanya," kata Hestiningsih.
Sementara jerjasama antara Brawijaya Hospital Antasari dengan BPJS Ketenagakerjaan Jakarta Selatan merupakan inisiasi keduabelah pihak karena kemungkinan daerah Jakarta Selatan atau sekitar Antasari itu belum ada yang melayani BPJS Ketenagakerjaan.
Baca juga: Tingkatkan Kepatuhan PKBU, BPJS Ketenagakerjaan Bogor Jalin Kerja Sama dengan Kejari Kota Bogor
"Nah kalau di Jakarta Selatan itu banyaknya permukiman dan perkantoran jadi tidak sebanyak di daerah industri," katanya.
Brawijaya Antasari itu RSIA (Rumah Sakit Ibu Anak) namun pelayanannya sudah cukup lengkap, karena dokter orthopedinya juga.
"Respon dari BPJS Naker sangat baik, mereka langsung mensosialisasikannya kepada perusahaan-perusahaan yang ada di sekitar Antasari dan Brawijaya Antasari jadi alternatif pilihan karyawan yang mengalami kecelakaan kerja," katanya.
Andry R, Kepala Kantor BPJS Naker cabang Graha Jakarta Selatan menyambut baik kerjasama ini.
Baca juga: Gandeng Kejati Sulsel, BPJS Ketenagakerjaan Jalin Sinergi Tingkatkan Kepatuhan Jaminan Sosial
"Terima kasih Brawijaya Antasari yang telah menjadi mitra BPJS Naker untuk menangani peserta peserta kami yang mengalami kecelakaan kerja dan berharap bisa memberikan pelayanan terbaik kepada peserta BPJS Ketanagakerjaan," katanya.