Di sisi lain, kuasa hukum korban, Leon Maulana Mirza menuturkan bahwa MI juga merupakan influencer parenting.

"Karena kita ketahui bahwa terduga merupakan salah satu influencer terkenal, dan bahkan memberikan sosialisasi terkait dengan parenting," ujar Leon saat mendampingi RD (orang tua korban) ke KPAI, Selasa (30/7/2024).

Modus Penganiayaan: Suruh Guru Keluar dari Ruangan

Kembali lagi ke keterangan Ririn, MI memiliki modus sebelum melakukan penganiayaan terhadap MK yaitu menyuruh seluruh guru untuk keluar dari ruangan.

Akibatnya, di ruangan tersebut tersisa MK dan satu bocah lainnya yang berada di ruangan tersebut.

"Pada saat yang kejadian di CCTV itu, ya betul, seperti yang diceritakan ibunda anandanya. Saat itu, kami disuruh keluar untuk mengajar."

“Karena kan kami selain tugas mengasuh, menjadi guru juga di situ. Jadi, kami mengajar. Posisinya mengajar itu dari pukul 08.00 sampai pukul 11.00,” ujar Ririn, masih dilansir Kompas.com.

Baca juga: Daftar 6 Korban Tewas Kecelakaan Maut di Boyolali, 2 di Antaranya Balita Usia 4 Tahun dan 9 Bulan

Sebelum tahu MK mengalami penganiayaan, Ririn mengaku tidak mengetahui terkait peristiwa semacam itu.

Dia baru mengetahuinya setelah mendapatkan komplain dari MI dengan dalih MK terus menangis akibat memukul badannya sendiri.

Padahal, sambungnya, luka di badan MK diduga akibat penganiayaan oleh MI.

“Beliau itu cuma bilang ke kami, 'ini lho, anakmu (MK) tuh menangis terus sampai gebukin badannya sendiri'," kata Ririn.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)