Seorang Ibu Tega Banting Anak Kandungnya yang Masih Batita Hingga Tewas di Jagakarsa Jakarta Selatan
Seorang ibu berinisial TY (35) tega membanting putri kandungnya berinisial AK yang masih berusia 1,5 tahun hingga tewas di rumahnya di Jagakarsa.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang ibu berinisial TY (35) tega membanting putri kandungnya berinisial AK yang masih berusia 1,5 tahun hingga tewas di rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (4/8/2024) lalu.
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, kejadian itu bermula ketika TY dan AK sedang duduk-duduk di depan teras rumahnya sekitar pukul 17.30 WIB sore.
"Jadi lagi duduk di teras dengan anak kandungnya yang usia 1 tahun kemudian tiba-tiba dia (TY) langsung ngenanting aja, kena lah ke keramik di teras," ucap Nurma saat dihubungi, Selasa (6/8/2024).
Akibat kejadian itu, AK pun sampai harus meregang nyawa imbas bantingan dari ibunya yang diduga cukup keras.
Sementara itu saksi yang kala itu sempat melihat kejadian tersebut dikatakan Nurma, bahwa TY membanting putri nya itu berkali-kali.
Adapun saksi yang melihat kejadian itu sambungnya yakni nenek, tante dan paman daripada korban AK.
"Kondisi anaknya sudah meninggal dunia. Kalau saksi yang melihat nenek, om sama tantenya itu berkali-kali, tapi yang jelas (terlihat) dua kali (bantingan)," jelasnya.
Kendati demikian, sampai saat ini belum diketahui secara pasti alasan TY tega membanting anak kandungnya itu hingga tewas.
Saat ini penyidik pun ucap Nurma tengah melakukan pemeriksaan kejiwaan TY ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Pasalnya kata Nurma, berdasarkan keterangan dari nenek korban, TY selama ini punya riwayat gangguan psikologis.
Baca juga: Warga Geger Temukan Jasad Bayi dalam Kantong Plastik di Bantaran Sungai Cimanuk
"Itulah yang masih di dalami (motif TY banting anaknya). Jadi gini rupanya kalau neneknya bilang ini ada riwayat psikologi. Jadi sekarang lagi dibawa ke Kramat Jati (RS Polri) diperiksa psikologinya," pungkasnya.