Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Kemenkumham Terkait Penangkapan Buron Filipina Alice Guo di Tangerang

Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten mendampingi Polri dalam penangkapan Alice Guo

Editor: Erik S
zoom-in Penjelasan Kemenkumham Terkait Penangkapan Buron Filipina Alice Guo di Tangerang
SCMP
Sosok Alice Guo, ditangkap di Tangerang 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Alice Guo, mantan wali kota Bamban, Filipina ditangkap di Kabupaten Tangerang, Indonesia pada Rabu (4/9/2024)

Alice Guo dituduh memiliki hubungan dengan sindikat kriminal Cina.

"Betul, informasinya seperti itu," ujar Kepala Divisi Keimigrasian Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten Dadan Gunawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Sosok Alice Guo, Ditangkap Polri di Tangerang, Dituduh Mata-mata China

Dadan menyebut, pihaknya tidak terlibat langsung dalam proses penangkapan Alice Guo. Kemenkumham Banten hanya mendampingi Polri lantaran lokasi penangkapan masuk dalam wilayah hukum mereka.

"Meskipun faktanya dia orang asing, tapi kan kita hanya membantu konteksnya. Kalau dari kami hanya menyangkut wilayahnya saja di Kabupaten Tangerang, itu aja," sambung Dadan.

Terpisah, Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Polisi Krishna Murti mengonfirmasi ihwal penangkapan Alice Guo.

“Benar, penangkapan tersebut hasil dari proses kerja sama dengan PMJ (Polda Metro Jaya) dan Polresta Bandung,” ujar Krishna kepada wartawan, Rabu (4/9/2024).

BERITA TERKAIT

Namun demikian, Krishna belum bicara lebih lanjut mengenai penangkapan Alice Guo. Ia hanya menegaskan bahwa pengejaran terhadap Alice Guo adalah bentuk kerja sama antara Indonesia dan Filipina.

“Upaya dalam membantu pengejaran buron ini adalah bagian dari kerja sama dengan pemerintah Filipina. Untuk detail penangkapan di mana, nanti akan disampaikan tersendiri,” kata Krishna.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kehakiman Filipina mengumumkan seorang buronan mantan wali kota yang dituduh memiliki hubungan dengan sindikat kriminal China, Alice Guo, telah ditangkap di Tangerang, Indonesia.

Alice Guo diburu oleh Senat Filipina karena menolak menghadiri penyelidikan Kongres atas dugaan hubungan kriminalnya.

Alice sendiri telah membantah tuduhan tersebut dan bersikeras menyatakan dirinya adalah warga negara Filipina asli dan menghadapi “tuduhan jahat”.

Baca juga: Polri Ajukan Barter Tahanan asal Filipina Alice Guo dengan Buronan Utama BNN Johan Gregor Has  

“Perkembangan ini telah diverifikasi oleh rekan-rekan kami di Imigrasi, yang telah mengonfirmasi bahwa Guo saat ini berada dalam tahanan Kepolisian Indonesia di Jatanras Mabes Polri,” kata Kementerian Kehakiman Filipina dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.

Alice Guo Dituduh Mata-mata China

Alice Guo dituduh mengizinkan sindikat perdagangan manusia dan pusat penipuan beroperasi di kotanya dengan menyamar sebagai kasino online.

Para senator Filipina juga menuduhnya sebagai agen atau mata-mata China karena jawaban-jawabannya “tidak jelas” saat menanggapi pertanyaan tentang asal usulnya.

Polisi telah mengajukan tuntutan pidana terhadapnya, sementara badan anti-korupsi Filipina baru-baru ini memecatnya dari jabatannya dengan alasan “pelanggaran berat”.

Alice membantah semua tuduhan tersebut.

Baca juga: Alice Guo Mantan Wali Kota Filipina Ditangkap di Indonesia Dituduh Jadi Mata-mata China

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan dia akan "membongkar pelaku yang telah mengkhianati kepercayaan masyarakat dan membantu pelariannya [Alice Guo]."

Dia juga memerintahkan paspor Filipina milik Guo dinyatakan tidak berlaku.

Alice Guo membantah tudingan bahwa dia mata-mata China.

Dia mengaku dirinya merupakan "anak di luar nikah" antara pria asal China dan asisten rumah tangga asal Filipina.

Bamban adalah kota yang biasa-biasa saja di daerah penghasil padi di sebelah utara ibu kota Filipina, Manila.

Perempuan berkacamata, berambut hitam panjang, dan suka mengenakan pakaian berwarna pink di depan umum ini berbicara bahasa Tagalog tanpa logat asing.

Berbagai elemen dalam kehidupan perempuan berusia 35 tahun ini dinilai mencurigakan - sampai dia dipanggil untuk bersaksi di depan sidang Senat awal bulan ini.

Alice Guo mengeklaim bahwa ia lahir di luar nikah, dari hubungan ayahnya warga China dengan asisten rumah tangga asal Filipina.

Sehingga, ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di peternakan babi.

Ia juga membantah keterlibatannya dalam tindakan kriminal yang terjadi di kota pimpinannya.

Aparat penegak hukum Filipina menemukan bahwa kasino online di kotanya – yang dikenal secara lokal dengan istilah Pogo –sebenarnya adalah kedok pusat penipuan.

Pogo adalah singkatan dari Operator Perjudian Lepas Pantai Filipina yang kliennya mencakup orang-orang China daratan.

Pihak berwenang menggerebek kasino tersebut pada bulan Maret lalu dan menyelamatkan hampir 700 pekerja, termasuk 202 warga negara China dan 73 orang asing lainnya yang dipaksa menyamar di dunia maya sebagai kekasih.

Bisnis-bisnis ini berkembang pesat pada masa pemerintahan Rodrigo Duterte, yang selama berkuasa dekat dengan Tiongkok.

Namun di bawah pemerintahan presiden saat ini Ferdinand Marcos, Pogo mendapat pengawasan ketat setelah diketahui bahwa beberapa di antaranya telah digunakan sebagai kedok perdagangan manusia dan operasi penipuan online.

Kasus Guo terungkap ketika sengketa wilayah antara Manila dan Beijing di Laut China Selatan sedang memanas. (Tribunnews/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas