Nasib Nahas 3 Balita Tewas Terjebak Kebakaran di Pulogadung Jaktim, Ditinggal Ibu dalam Kamar
Ketiga balita di Pulogadung, Jakarta Timur, tewas setelah terjebak bersamaan di dalam satu rumah saat kebakaran.
Penulis: Nuryanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
"Kemudian saksi III memberitahu saksi I (ibu) yang pada saat kejadian menunggu anaknya pulang sekolah di SDN 03 Cipinang,” papar Suroto, Jumat.
Lalu, dari keterangan saksi I, pada saat meninggalkan anak-anaknya di dalam kamar, pintu dalam keadaan dikunci agar anak-anaknya tidak keluar.
“Saksi mengaku takut anak-anaknya terjatuh dari lantai 2 dikarenakan rumah dalam keadaan kosong."
"Keterangan saksi I bahwa hanya kipas angin yang menyala dan belum dapat dipastikan penyebab kebakaran,” jelas Suroto.
Setelah api semakin membesar, saksi III memberi tahu saksi lain untuk membantu memadamkan kebakaran atau api yang sudah menjalar ke rumah warga lainnya dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Tidak lama petugas kebakaran datang ke TKP untuk melakukan pemadaman.
Baca juga: Diduga Akibat Korsleting Listrik, Ini Usia Tiga Balita yang Tewas Dalam Kebakaran di Jakarta Timur
Api berhasil dipadamkan sekira 1 jam, dan selanjutnya dilakukan pendinginan.
“Saat dilakukan pencarian korban yang terkunci di dalam kamar dan benar terdapat tiga korban anak-anak yang sudah meninggal dunia."
"Kemudian petugas memanggil orang tua yaitu saksi I dan saksi II untuk memastikan anak dari saksi I dan saksi II."
"Dan orang tua saksi I dan saksi II membenarkan yang meninggal dunia anaknya,” terang Suroto.
Kebakaran Diduga akibat Korsleting Listrik
Kebakaran disebut terjadi pada pukul 09.43 WIB di mana rumah tersebut berada di pemukiman padat penduduk.
Sebanyak 10 unit mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan kobaran api.
Terdapat 50 personel yang turun langsung memadamkan api hingga api dinyatakan padam pada pukul 11.52 WIB.
"Pengerahan unit 10 dan 50 personel," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, Jumat.
Baca juga: UPDATE 3 Bayi Tewas Terpanggang di Jaktim, Kakek Korban: Tak Ada yang Bisa Diselamatkan