Profil 5 Pimpinan DPRD Jakarta, Ada Orang Dekat Ahok, Kursi Demokrat-PAN Digeser ke NasDem & Golkar
Profil 5 pimpinan DPRD DKI Jakarta periode 2024-2029 yang resmi ditetapkan lewat rapat paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/9/2024).
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut profil lima pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta periode 2024-2029 yang resmi ditetapkan lewat rapat paripurna di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (23/9/2024).
Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah diatur bahwa Pimpinan DPRD terdiri atas satu orang ketua dan empat orang wakil ketua.
Sehingga, masing-masing partai yang dapat mengisi kursi pimpinan DPRD Jakarta yakni, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai NasDem, dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Berdasarkan suara terbanyak yang diraih hasil Pemilihan Legislatif 2024, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendapatkan kursi Ketua DPRD DKI.
Berdasarkan surat dari DPP PKS Nomor 104/K/AI- PKS/IX/2024 tanggal 10 September 2024 Perihal Revisi Kepengurusan Fraksi, Penempatan AKD dari Partai Keadilan Sejahtera, memutuskan Khoirudin menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta Masa Jabatan 2024-2029.
Sementara PDIP memutuskan Ima Mahdiah sebagai wakil ketua DPRD DKI Jakarta masa jabatan 2024-2029.
Pengangkatan Ima berdasarkan Surat DPP PDI Perjuangan Nomor 6216/IN/DPP/IX/2024 tanggal 13 September 2024 perihal Pengesahan dan Penetapan Pimpinan DPRD DKI Jakarta.
Kemudian, Partai Gerindra memutuskan kursi wakil ketua DPRD DKI Jakarta kepada Rany Mauliani.
Selanjutnya Partai NasDem memutuskan Wibi Andrino sebagai wakil ketua DPRD DKI Jakarta.
Berikut profil pimpinan DPRD Jakarta masa jabatan 2024-2029:
1. Khoirudin Ketua DPRD DKI Jakarta
Khoirudin lahir pada 8 Juli 1966.
Ia merupakan seorang politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Kala itu, ia dilantik menggantikan Abdurrahman Suhaimi pada Kamis (2/6/2022).
“Akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya demokrasi,” kata Khoirudin saat dilantik dalam rapat paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta.
Selain menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, ia merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi DKI Jakarta (2020-sekarang).
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPW PKS Provinsi DKI Jakarta (2015-2020).
Khoirudin juga sempat diamanahi sebagai Ketua DPD PKS Jakarta Selatan (2005-2010; 2010-2015).
Kemudian, Ketua DPC PKS Kecamatan Cilandak (2002-2005) dan Ketua DPC Partai Keadilan (sekarang PKS) Kecamatan Cilandak (2000-2002).
Khoirudin juga pernah mendapatkan tugas sebagai Ketua Pemenangan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
2. Ima Mahdiah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Ima Mahdiah lahir di Jakarta, 23 Juni 1991.
Ima adalah memperoleh suara tertinggi yakni 30.591 di Daerah Pemilihan (Dapil) 10 yang meliputi Kecamatan Palmerah, Tamansari, Grogol, Petamburan, Kebon Jeruk, dan Kembangan.
Bermula pada saat menjadi mahasiswa jurusan Hubungan Internasional di Universitas Paramadina, Ima kesulitan mencari anggota DPR RI yang mau dijadikan narasumber untuk tugas kuliahnya. Bahkan tak ada satu pun yang merespon.
Setelah menanti lama, akhirnya ia mengikuti saran temannya untuk menghubungi salah satu anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar, Basuki Tjahaja Purnama yang populer dipanggil Ahok.
“Waktu itu tahun 2010, saya masih semester 1 di jurusan Hubungan Internasional Universitas Paramadina. Saya mendapat tugas mengikuti keseharian anggota DPR,” ujar dia.
Awalnya, Ima mengaku tak terlalu senang karena sosok Ahok belum terlalu dikenal banyak orang. Namun rasa pesimistisnya berubah saat melihat Ahok bersuara paling lantang saat pembahasan pengadaan e-KTP yang sedang bergulir di Komisi II DPR RI.
Kekagumannya semakin bertambah saat ia mengikuti Ahok turun langsung menemui konstituennya di Belitung saat Reses. “Lima hari mengikuti Pak Ahok di Dapil (daerah pemilihan)nya, saya benar-benar kewalahan. Setiap hari dari pagi sampai tengah malam tak pernah berhenti menemui warga,” kata Ima.
Meski tugas kuliahnya sudah rampung, perempuan kelahiran Jakarta 23 Juni 1991 ini tetap menjalin komunikasi dengan Ahok.
Bahkan Ima juga menjadi relawan saat Ahok maju sebagai Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta di Pilkada DKI 2012. Alhasil setelah itu Ima diajak sebagai stafnya.
Pengalaman bersama Ahok akhirnya mengantar Ima maju sebagai Caleg (calon legislatif) DPRD DKI di Pileg Tahun 2019. “Saya bersyukur pernah digembleng dari saya awal kuliah sampai saat ini,” tandas dia.
Ima Mahdiah menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri karena berkat arahannya ia dipercaya jadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 2024-2029.
Ia mengaku, dirinya akan menjalankan tugas dengan baik selama lima tahun mendatang dan bakal mementingkan warga Jakarta.
"Jadi apa yang dijalankan lima tahun ke depan program-programnya itu harus menyentuh dengan rakyat, karena prinsipnya pajak dari warga kepada warga dan mengenai siapa nanti gubernur yang akan nanti terpilih maka kami fraksi PDIP akan terus mengawal agar tepat sasaran kepada masyarakat," ungkapnya, Senin (23/9/2024).
Ima menegaskan, PDIP bakal mengutamakan kepentingan warga Jakarta demi menghilangkan ketimpangan sosial.
Ia juga akan meminta kepada Pemprov DKI untuk melakukan normalisasi sungau maupun kali untuk atasi banjir.
"Terus kedua banyak juga, karena nanti kan Jakarta sudah tidak Ibu Kota, bagaimana bangunan yang ditinggalkan oleh pemerintah pusat itu yang harus kita perhatikan," terangnya.
Selain itu, ia mengaku bakal memerhatikan fasilitas umum dan khusus agar dirawat secara baik oleh Pemprov DKI.
Ima menerangkan, pihaknya akan mendata fasos dan fasum agar bisa dikerjakan oleh Pemprov DKI dan tidak terbengkalai.
"Karena banyaknya lahan Pemprov yang sebenarnya tidak terdata itu, daripada kita harus beli berulang, kita harus mendata semuanya dengan bena," tegasnya.
3. Rani Mauliani Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Rani Mauliani merupakan anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta.
Ibu dari 1 anak ini lahir di Jakarta, 10 Februari 1978.
Rani menempuh pendidikan di SMA 43 Jakarta Selatan tahun 1992 - 1995.
Dia adalah adik ipar dari anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
Rani diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) II Bidang Pendampingan Masyarakat Kesra (Kesehatan Masyarakat).
Pengalaman organisasi lainnya yakni sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pemberdayaan Perempuan PP Satria (Satuan Relawan Indonesia Raya).
Kemudian Rani juga pernah menjadi Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI/National Committee of Indonesian Youth).
Selain menjadi anggota DPRD DKI, rupanya Rani juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta, mendampingi Riza.
Di DPRD DKI Jakarta, Rani mewakili suara masyarakat dari dapil 8 Jakarta Selatan.
Adapun dapil 8 meliputi wilayah Kecamatan Jagakarsa, Pasar Minggu, Tebet, Pancoran, serta Mampang Prapatan.
Kepada wartawan, Rani berjanji akan kembali mengawal kepentingan masyarakat Jakarta seperti halnya dia mendapat amanah sebagai pimpinan dewan pada periode 2019-2024 lalu. Dia akan memfokuskan perhatiannya pada seluruh program prioritas Pemprov DKI, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.
“Saya fokus terutama pada PR (pekerjaan rumah) yang masih tersisa di periode kemarin, dan akan dilaksanakan pada periode ini,” ujar Rani pada Selasa (24/9/2024).
Rani menjelaskan, program prioritas yang dimaksud adalah penanggulangan banjir, pengentasan kemiskinan, penanganan kemacetan, kepastian air bersih, penanggulangan stunting, dan penguatan nilai demokrasi.
Dia juga akan mengawal program pendidikan, urusan kesehatan, pekerjaan umum dan tata ruang, perhubungan, sosial, tenaga kerja, serta perindustrian perdagangan.
Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini juga memiliki harapan besar, bahwa anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dapat menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
Dengan begitu, APBD yang dirancang DPRD DKI Jakarta dan Pemprov DKI Jakarta bisa berdampak luas bagi masyarakat Jakarta.
Rani juga menyoroti, tentang Jakarta yang tak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota.
Dia mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk membuat terobosan baru, sehingga Jakarta sebagai kota global yang berketahanan, inklusif, berdaya saing dan berkelanjutan dan terwujud.
“Jakarta harus lebih baik, Jakarta baru, Jakarta maju meskipun tidak menjadi Ibukota jadi Jakarta menuju kota global,” ujar Rani.
Dia juga berharap, Gubernur dan Wakil Gubernur hasil Pilkada 2024 nanti dapat melanjutkan seluruh program dan pembangunan yang sudah ada.
Dia meyakini, semua pasangan calon peserta Pilkada Jakarta memiliki visi dan misi yang baik ketia memimpin Jakarta di masa mendatang.
“Mudah-mudahan juga nanti kita setelah Pilkada bisa punya Gubernur yang sejalan dengan DPRD, kita kawal program-program yang terbaik,” pungkasnya.
4. Wibi Andrino Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Wibi Andrino bukanlah sosok baru di perpolitikan Indonesia.
Pada Pemilu 2019, politisi muda terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD DKI Jakarta mewakili daerah pemilihan (Dapil) 7 yang meliputi Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, dan Setiabudi.
Ia pun ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
Kemudian pada Pemilu 2024, Wibi kembali dipercaya sebagai wakil rakyat di Jakarta. Wibi resmi dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Jakarta periode 2024-2029 pada 26 Agustus 2024.
Dalam struktur pengurusan partai, Wibi menjabat sebagai Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta.
Tak hanya itu, nama Wibi juga sempat muncul sebagai rekomendasi DPP Partai NasDem untuk maju pada Pilgub Jakarta 2024 bersama nama Ahmad Sahroni dan Anies Baswedan.
- Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta 2024
- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta 2024 – 2029
- Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta 2019-2024
- Sekwil DPW Partai NasDem DKI Jakarta
- Ketua DPD ADKI DKI JAKARTA
- Inisiator Ruang Sukaria – Spread Kindness
- Pembina KawanWibi
- Anggota Hipmi Jaksel
- Co Owner F&B Ombe Koffie
5. Basri Baco Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta
Basri Baco lahir di Ujungpandang, 3 Maret 1975
Saat menjadi Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024, Baco bersama puluhan koleganya dari komisi tersebut telah merekomendasikan eksekutif agar menerapkan program pendidikan gratis di sekolah swasta.
Pengalaman organisasi:
- Presiden Mahasiswa Universitas Sahid (1999-2000).
- Ketua Ikatan Alumni Sahid (2001-2004).
- Wakasekjend DPP Ampi (2014).
- Wakasekjend DPP Ormas MKGR (2014).
- Ketua DPD Ormas MKGR DKI (2016-2021).
- Plt. Ketua Golkar Jakarta Pusat (2018).
- Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta (2016-2021).