Seorang Ibu Bersujud Ingin Lihat Jenazah Kali Bekasi: Saya Bisa Gila, Memang Anak Saya Teroris?
Mendengar itu, Melinda semakin meninggikan nada bicaranya. Dia pun mengeluarkan sumpah serapah kepada petugas tersebut.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Acos Abdul Qodir
![Seorang Ibu Bersujud Ingin Lihat Jenazah Kali Bekasi: Saya Bisa Gila, Memang Anak Saya Teroris?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ibunda-Vino-Satriani-7-remaja-ditemukan-tewas-mengambang-di-Kali-Bekasi-di-RS-Polri.jpg)
Dia pun berbagi kisah sedikit tentang peristiwa yang menimpa anaknya pada Sabtu malam itu.
Melinda meyakini bahwa anaknya bersama puluhan rekannnya sedang kumpul-kumpul untuk minum kopi bersama. Namun, kata dia, tiba-tiba petugas Perintis Polri datang membawa senjata laras panjang.
“Apa karena di todong senjata, namanya anak di bawah umur ketakutan. Lagi pada ngopi, tiba-tiba Tim Perintis Polri datang pakai laras panjang,” ungkap Melinda.
Hindari Bias Identifikasi
![Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran (Kabid Yandokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Kombes Pol Herry Wijatmoko memberi keterangan pers tentang identifikasi tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi Jawa Barat; di RS Polri, Jakarta, Senin (23/9/2024).](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Kepala-Bidang-Pelayanan-Kedokteran-Kabid-Yandokpol-RS-Polri-Kombes-Pol-Herry-Wijatmoko.jpg)
Karodokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan menjelaskan bahwa proses identifikasi masih memerlukan data dari pihak keluarga dan kerabat.
Hal itu disampaikannya saat konferens pers terkait penemuan 7 jenazah di Kali Bekasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/9).
"Sehingga dalam kondisi yang sudah 1x24 jam itu kita perlu data-data lebih detail, dan itu perlu proses, waktu. Dan itulah kendala utamanya," kata Brigjen Nyoman.
Dia mengatakan identifikasi dilakukan dengan cermat agar data postmortem dan antemortem benar-benar cocok.
"Data-data ini harus betul-betul match, data primer dan data sekunder. Jika ada ketidaksesuaian atau belum sesuai, kita harus hati-hati. Kita mementingkan ketepatan daripada kecepatan karena identifikasi ini tidak boleh salah," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.